73

393 72 10
                                    

Kim Jae Hyun, tengah terkekeh geli diatas perut pamannya, Kim Yoongi.

Sudah 3 bulan lebih sejak malam kelahiran penuh perjuangan itu. Jae Hyun tumbuh menjadi bayi yang sehat, banyak yang memperhatikan dan menyayanginya. Bayi perempuan cantik dengan hidung bangir dan kulit putih itu mendapatkan curahan perhatian dari seluruh keluarganya termasuk Soobin, Hana dan Dae Hyang.

"Dimana Jae Hyun?" Taehyung baru saja tiba di kamarnya, pria itu baru pulang kerja. Dan hal pertama yang dicarinya tentu saja sang anak.

So Hyun memberengut kala merasakan perhatian Taehyung hanya berfokus pada anak mereka saja sekarang. Baiklah, katakan So Hyun cemburu, dia tak pernah di nomor dua kan oleh sang suami sebelumnya. Tapi, sungguhkah? Apa dia harus bersaing dengan anaknya sendiri sekarang.

Wanita yang baru saja selesai mandi dan masih menggunakan bathrobe itu hanya mendengus, berjalan melewati suaminya yang menatapnya penuh harap akan jawaban dimana keberadaan buah hati kesayangannya.

"Sayang? Kau tak mendengar ku?" Tanya Taehyung heran, mengikuti pergerakan sang istri,

"Tanpa kau bertanya aku sudah tahu apa yang akan kau cari setelah kau pulang kerja selama hampir 4 bulan ini. Anak itu sedang bersama pamannya"

"Anak itu?? Dia anakmu sayang, anak kita. Ada apa? Hm?" Taehyung memeluk tubuh sang istri yang berdiri membelakanginya, sibuk mengeringkan rambutnya yang basah dengan handuk kecil ditangannya.

"Entahlah, sepertinya aku mulai cemburu pada anakku sendiri" sahutnya pasrah. Helaan nafas terdengar setelahnya.

Taehyung terkekeh kecil.
"Apa kau merasa kesepian?"

So Hyun menggeleng

"Lalu?"

"Aku merasa kau tak lagi perhatian padaku"

Taehyung segera membalik tubuh mungil itu menghadap padanya, membiarkan netra mereka bertemu beberapa saat. Tatapan Taehyung berubah sendu, segera saja membawa tubuh sang istri kedalam dekapan.

"Mianhae. Maafkan aku karena kau merasa begitu. Tapi sungguh aku tak pernah bermaksud mengurangi perhatianku padamu sayang. Kalian berdua sama-sama berharga untukku"

So Hyun merasa bersalah sekarang, dia tak tahu- mungkin ini salah satu hormon seorang ibu baru, perasaannya tak karuan sejak melahirkan Jae Hyun. Namjoon sempat bilang kalau mungkin ibu baru itu terkena baby blues syndrome.

Yah, So Hyun tak menampiknya, moodnya begitu tak terkontrol beberapa bulan ini. Dia bahkan bisa tiba-tiba menangis saat terbangun di tengah malam untuk menyusui anaknya.

Taehyung tahu, dia memaklumi ini. Sudah beberapa minggu terakhir mood istrinya semakin buruk. Sudah tugasnya untuk membuat So Hyun merasa lebih baik. Punya anak bukan hal yang mudah tentu saja, apalagi ini pengalaman pertama mereka.

"Maafkan aku" cicit So Hyun yang balas memeluk pinggang suaminya erat, menyembunyikan wajahnya di dada pria tampan itu.

"Ani- kau tak perlu meminta maaf. Aku tahu perasaanmu, tapi tolong jangan memendam apapun dariku, ne? Kau harus mengatakan semua yang kau rasakan. Aku tak ingin kau stres sendirian dalam mengurus Jae Hyun."

So Hyun mengangguk dalam dekapan suaminya.

"Aku sangat menyayangimu, sayang." Kecupan hangat mendarat di kening So Hyun. Begitu lembut, penuh rindu.

"Nado.."
.
.
.

"Aigoo~ cantiknya~"

Taehyung dan So Hyun baru turun dari kamarnya dan mendapati sang anak sedang berada di gendongan si pewaris tunggal Yook.

Betwēn (Between) [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang