34 - Sisi Yoongi

469 97 7
                                    

So Hyun dan Yoongi masih ada di pantry, membiarkan Taehyung yang mengantar Sungjae pulang sampai ke halaman. Masih ada yang harus kakak beradik itu selesaikan.

"Bisa jelaskan padaku oppa? Bagaimana bisa kau terlibat hubungan menjijikan itu?"

Yoongi sudah menunggunya, menunggu sang adik memulainya. Dia sudah menyiapkan dirinya untuk ini, mungkin efek wine bisa sedikit membuatnya rileks.

"Setengah tahun lalu, kurang lebih. Aku bertemu dengannya. Wanita itu-- cantik. Dia selalu terlihat sedih di setiap kesempatan. Sebenarnya, aku sudah beberapa kali melihatnya datang sendirian ke club, sampai pada akhirnya aku memberanikan diri untuk mengajaknya berkenalan. Pada awalnya, melihat kebiasannya yang selalu datang ke club hampir tengah malam, menghabiskan waktu disana dan baru pulang saat dini hari, kupikir dia seorang wanita single ditambah dia masih terlihat sangat muda, sulit untuk menebak kalau dia ternyata sudah menyandang status sebagai istri orang. Dan lagi- dia tak pernah cerita atau jujur padaku soal itu, yah, aku tak terlalu menyalahkannya tentu saja. Aku juga bodoh, masih mau kembali padanya saat tahu dia bukan seorang wanita yang pantas untuk kudatangi. Aku terbawa suasana, sempat berpikir untuk tak mengindahkan statusnya.-"

Yoongi menyesap winenya lagi sebelum melanjutkan,

"-kau tahu, kepergianku hampir 3 bulan kemarin itu, sebenarnya untuk menjauhinya, tapi-- entah kenapa, saat kembali kemari orang pertama yang membuatku rindu adalah dia, aku sudah gila sepertinya-" Yoongi tersenyum getir membayangkan tingkahnya sendiri

"-semuanya mulai samar untukku saat perbincangan tak sengaja kita malam itu, saat kau menonton drama dan memaki orang yang berselingkuh didalamnya. Kau ingat?-"

So Hyun mengangguk,

"-yah, aku takut. Mulai takut kalau kau tahu, bagaimana tanggapanmu? Apa yang akan kau lakukan padaku, apa kau akan memakiku seperti itu? Menceramahiku? Tak mau mengakuiku lagi sebagai kakakmu?? Aku tak bisa-- membayangkannya saja sudah membuatku mual, aku sangat takut. Takut kehilangan mu.-"

"Apa kau mencintainya oppa?" Tanya So Hyun lirih,

Yoongi mengangguk,
"Bohong kalau tidak, So. Aku mencintainya, mulai terbiasa dengannya, setidaknya sebelum aku tahu kalau dia sudah menikah. Saat aku tahu yang sebenarnya, aku berniat untuk menyudahi semuanya, aku tahu aku harus. Tapi kenyataannya memang tak semudah itu, ditambah melihat dia yang selalu kacau tiap kali bertemu dan menceritakan pernikahannya-"

"-saat aku kembali kemari waktu itu, aku mengirimkan pesan padanya, berharap dia takkan datang meski aku menunggunya, tapi-- dia datang, So. Masih dengan senyum manisnya dan sifat lembutnya, dia memelukku seperti sebelumnya, tak marah sedikitpun karena tiba-tiba hilang waktu itu. Entah karena dia tak perduli atau memang dia juga sama rindunya seperti aku."

"Kapan kau tahu kalau dia istri Jungkook?" Mata So Hyun memicing, Yoongi terdiam sebentar,

"Mungkin seminggu yang lalu. Itupun tak sengaja, saat kami membicarakanmu, dia bertanya soal pekerjaanmu, waktu itu aku sempat lupa namanya, yang kuingat hanya saat kau bilang itu perusahaan asing. Irene menyebut kalau-- perusahaan suaminya juga adalah perusahaan asing, aku segera menyadarinya saat menanyakan lokasinya, ternyata-- benar, gedung kantor suaminya itu adalah perusahaan tempatmu bekerja. Hatiku tiba-tiba saja sakit saat mendengar Irene menyebut nama Jungkook. Aku hancur, So. Aku hancur untuk kedua kalinya. Bukan karena cemburu pada mereka, tapi-- bagaimana bisa, wanita yang ku kencani adalah istri seorang pria yang sudah menyakiti adikku sebegitunya? Apa aku ini terlalu bodoh, huh? Aku jadi ragu pada diriku sendiri-" Lirih Yoongi, kembali tersenyum sendu, membuat hati So Hyun berdenyut nyeri.

"-belum lama ini dia menghubungiku lagi, dan dengan bodohnya aku mengajaknya bertemu karena dia bilang membutuhkanku, kkk. Aku jadi merasa seperti pria murahan sekarang, awalnya aku hanya berniat menolong, tak lebih, menghibur mungkin? Kalau-kalau dia datang untuk sekadar menceritakan kesedihannya lagi. Tapi-- ternyata, yang kudengar lebih dari itu. Dia hamil- dan Jungkook meragukan anaknya, bahkan-- pria itu berniat untuk menceraikan Irene. Aku harus bagaimana, So? Harus bagaimana kalau itu benar-benar terjadi?? Itu semua memang salahku. Apa aku boleh menikahinya, So? Aku ingin bertanggung jawab kalau memang Jungkook akan membuangnya, aku tak bisa membiarkannya menderita seorang diri, tak lagi bisa melihat luka yang sama sepertimu dulu, So. Meskipun anak dalam kandungan wanita itu bukan milikku. Aku-- harus menyayanginya kan?? Aku yang sudah merusak hidupnya dan ibunya. Apa aku jahat, So?" Yoongi terisak, pria itu sudah dibawah pengaruh alkohol. So Hyun menghela nafasnya lelah, menatap sendu sang kakak.

Betwēn (Between) [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang