56 - Perpisahan - Pertemuan

364 80 16
                                    

So Hyun dan Taehyung mengantar kepergian Yoongi dan Ye Ji ke bandara, mereka akan berangkat ke Swiss hari ini. So Hyun terlihat memeluk sang kakak erat, seakan tak mau melepaskan.

"Cepat kembali, ku mohon." Lirih yang lebih muda,

"Eoh, aku akan berusaha menyelesaikan semuanya dengan cepat."

So Hyun melepaskan pelukannya, menatap sang kakak dengan mata berkaca,

"Oh ayolah, jangan memasang wajah seperti itu sayang. Aku berjanji akan segera kembali, hm?"

So Hyun hanya mengangguk meski enggan, mendapat kecupan lembut pada pucuk kepalanya dari si sulung.

"Taehyung-ah, tolong jaga adikku dan keponakanku, hm?"

"Pasti hyung, kalian juga harus jaga diri disana, kabari kami setibanya di Swiss"

Yoongi mengangguk.

Giliran Ye Ji mendapat pelukan dari So Hyun,

"Tolong jaga oppa, eonnie." Pinta So Hyun sungguh-sungguh, yah, setidaknya dia bisa sedikit lega karena sekarang Yoongi tak sendirian disana.

"Pasti, So. Kau harus menjaga dirimu dan kandungan mu dengan baik, eoh?"

So Hyung hanya mengangguk kecil.

"Terimakasih atas seluruh bantuan mu, noona. Kami akan selalu menunggu kalian kembali" Ucap Taehyung

Ye Ji tersenyum, setelah sekian lama, baru sekarang lagi dia merasa memiliki keluarga, sudah sangat lama dari terakhir kali ada yang mengantar keberangkatannya di bandara. Dia senang.
.
.
.

___________

.
.

Satu bulan,

Dua bulan,

Tiga bulan berlalu.

Semuanya baik-baik saja, berjalan seperti biasa.

Ini adalah bulan terakhir So Hyun bekerja jika dia tak memperpanjang kontraknya di perusahaan itu.

Perut So Hyun semakin membesar, sudah dipertengahan bulan kedua trisemester dua kehamilannya.

"Oh? Sayang? Hati-hati" Pekik Taehyung saat mendapati sang istri turun dengan susah payah menyusuri anak tangga. Berlari kecil untuk segera membantunya.

"Tak apa, Tae. Aku masih bisa." Iya, So Hyun sedikit kelimpungan menghadapi sifat posesif sang suami yang semakin menjadi di kehamilannya ini. Bahkan ke kamar mandi pun Taehyung menuntut untuk ikut. Dia tak mau sesuatu yang tak diinginkan terjadi pada dua kesayngannya.

"Tae?" Buka So Hyun dimeja makan, kediaman itu memang sudah sepi sejak dulu, semakin sepi setelah kepergian Yoongi, sungguh dia merindukan sang kakak.

"Hum?"

"Akhir bulan ini kontrak 6 bulan ku usai."

"Ah, madda. Baguslah." Sahut si pria tan yang masih asik menyantap sarapannya. Mereka mempekerjakan beberapa pelayan dirumah sekarang.

"Tae, sayang?"

"Hum?"

"Apa boleh aku tetap bekerja saja?"

Taehyung menghentikan kegiatannya, meletakkan sumpit yang sejak tadi terapit disela jarinya.

"Kenapa sayang? Bukankah perjanjian kita hanya 6 bulan? Hm? Apalagi sekarang kau sedang hamil. Aku tak mau kau kelelahan."

"Pekerjaanku tak melelahkan Tae, teman-teman selalu membantuku. Aku-- sedikit tak rela meninggalkan timku. Aku sudah nyaman bersama mereka" Lirih So Hyun, sedikit mendramatisir dengan raut wajah yang di sedih-sedihkan, meskipun kenyataannya dia memang sedih dan tak ingin berhenti bekerja.

Betwēn (Between) [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang