69 - Jjajangmyeon 🍜

394 81 6
                                    

"Aku penasaran apa yang membuatmu bisa memaafkan Taehyung sebegitu mudahnya?"

So Hyun tersenyum mendengar pertanyaan sahabatnya dari sebrang telepon, Sungjae mengetahui soal kejadian Taehyung dan Rose dari Joy. Entah darimana wanita itu tahu beritanya.

Percakapan ini terjadi beberapa hari setelah So Hyun keluar dari rumah sakit. Dan ya- dia sudah memaafkan Taehyung sepenuhnya, tak ingin memperburuk keadaan dengan memperpanjang masalah yang memang hanya sebatas kesalah pahaman itu. Dia bersyukur kakak dan kakak iparnya mau membereskan masalah itu untuknya, meski tak tega saat mendengar Rose harus dipenjara dengan tuduhan ancaman dan pemerasan, tapi dia tak bisa berbuat banyak karena itu sudah keputusan kedua orang kakaknya. Yah, So Hyun tak mau memusingkannya lagi. dan seperti yang diinginkan Yoongi, dia fokus pada dirinya, kehamilan dan keluarganya. So Hyun bahagia.

"Jae, kau tak lupa kan kalau Taehyung sudah menerimaku dengan segala kerusakan dan masa laluku, dulu?-- kurasa ini adalah giliran ku melakukan hal yang sama untuknya, aku ingin menerima semua kekurangannya, semua masa lalunya. Aku percaya kalau dia memang tak sengaja melakukannya, dia-- kami saling mencintai"

Sungjae terdengar berdecih di sebrang sana. Tapi tanpa So Hyun bisa lihat pria itu mengangguk paham, dia takkan pernah lupa bagaimana perjuangan seorang Kim Taehyung mendapatkan hati sahabatnya itu, bagaimana gigihnya pria itu menjaga So Hyun dan membawanya kembali dari keterpurukan. Tentu Sungjae takkan melupakannya.

"Kau juga tahu, Kim. Aku akan mendukungmu apapun keputusanmu. Aku bersyukur kau baik-baik saja.- btw, tolong segera kabari aku kalau keponakanku itu sudah akan lahir. Aku harus di sana saat dia hadir di dunia. Hm?"

So Hyun terkekeh,
"Kamsahamnida Sungjae-ya. Aku tak tahu bagaimana hidupku tanpamu."

"Eoh! Sudah harusnya begitu. Ck. Aku bahkan tak bisa sedikitpun mencuri kesempatan untuk bisa menjadi yang spesial untukmu."

"Jangan mengatakan hal yang bodoh, kau sudah menjadi yang spesial untukku sejak dulu. Kau sahabatku"

Sungjae terkekeh,
"Kau tahu bukan itu maksudku, So"

"Ara- apapun itu. Yang penting aku ingin kau tahu kalau kau selalu menjadi yang spesial untukku."
.
.
.

"Argh, bagaimana ini hyung?" Taehyung mendesah frustasi saat sampai di depan kedai yang sudah tutup itu.

Sudah jam 11 malam, mereka bahkan sudah berkeliling ke beberapa kedai yang biasanya menjajahkan jjajangmyeon, namun sayangnya semua kedai itu sudah tutup.

"Sudah tak ada pilihan, Tae. Mereka semua sudah tutup. Lebih baik kita ke supermarket 24jam saja, beli beberapa bahannya, aku akan memasakkan nya di rumah"

"Apa tak apa hyung?"

"Tak ada pilihan"

Taehyung memasukkan kembali gigi mobilnya, mulai melajukan kendaraan itu ke supermarket 24jam terdekat, membeli beberapa bahan makanan untuk membuat jjajangmyeon.
.
.
.

Saat tiba di kediaman mereka, ada satu mobil tak asing terparkir di halaman rumah mewah itu, yang belum ada saat mereka keluar tadi.

Saat masuk kedalam, terdengar percakapan samar dari arah dapur. Taehyung dan Yoongi bergegas mendekat.

"Oh?"

"Yow~ hyung?" Sungjae tersenyum lebar kala mendapati kedua pria yang lebih tua darinya itu mematung tak jauh dari pantry. Dia duduk disebelah So Hyun yang sedang sibuk menyantap sesuatu.

"Yak.- kenapa kau tiba-tiba disini larut malam begini?" Protes Taehyung berjalan mendekat.

"Aku hanya membawakan yang diinginkan kesayanganku ini."

Betwēn (Between) [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang