61 - Flashback On (KTH)

351 72 7
                                    

Bel dirumah Namjoon di tekan tak karuan, membangunkan para pelayan yang memang tinggal dan berjaga di kediaman itu.

"Tuan Taehyung?" Sapa seorang pelayan yang membukakannya pintu,

"Dimana hyung?" Tanyanya panik,

"Ada apa, Tae?" Pria yang dicari muncul, dengan balutan piyama kimono nya, wajahnya sedikit sembab, dia pasti tengah tertidur kala mendengar suara bel yang sangat berisik.

"Hyung! So Hyun--"
.
.
.

"Kau sudah mencarinya kemana?"

"A-aku tak tahu hyung, aku--"

"Sudah, sudah. Kita akan menemukannya. Aku akan menghubungi rumah sakit ku. Mungkin dia disana."
.
.

"Tak ada, So Hyun tak disana.-- tunggu, yang dekat dari rumah kalian kan rumah sakit tempat mu bekerja, kau sudah kesana?"

Taehyung menggeleng, pria itu tak dapat berpikir jernih. Dia bahkan tak tahu kenapa yang lebih dulu di hampirinya adalah sang kakak. Namjoon fokus pada kemudi, membawa mereka kerumah sakit yang dimaksud tadi.
.
.

"Oh? Kim Taehyung Euisa-nim?" Sapa seorang perawat,

"Ne?"

"Kau kemana saja? Istrimu tadi dibawa kesini dalam keadaan pingsan."

Mata kedua bersaudara Kim itu membola, Taehyung segera menanyakan pada si perawat dimana So Hyun nya. Setelah mendapat jawaban, kedua orang itu segera saja berlari ke tujuan. Mendapati Jungkook dan Seokjin yang tengah mengobrol didepan ruang rawat itu.

Jungkook buru-buru menahan Taehyung yang akan menerobos masuk kedalam sana. Mendapat tatapan tajam dari suami sang mantan.

"Minggir!" Bentak Taehyung tak terima.

"Lewati dulu mayat ku" Ucap Jungkook sungguh-sungguh. Taehyung terdiam,

"Pertama yang harus kau tahu adalah alasan kenapa So Hyun berada disini. Kau tak penasaran?" Jungkook tersenyum miring,

"Jangan bertele-tele Jung!" Maki Taehyung yang sangat ingin melayangkan tinjunya pada si pria bergigi kelinci itu,

Jungkook terkekeh sarkas,
"Kau Kim Taehyung! Kau penyebabnya!"

Taehyung membatu, sialnya dia langsung paham apa maksud Jungkook. Dia tak ingin paham tapi pikiran-pikiran itu dengan cepat menguasainya.

Namjoon menarik sang adik kebelakang tubuhnya, bergantian menghadapi Jungkook.

"Jelaskan padaku." Tegasnya.

"Ah, apa adikmu belum bilang padamu? Kenapa kau manut saja saat ditarik kemari, huh?" Lagi, pria bungsu Jeon terkekeh remeh.

Seokjin menghentikan sang adik yang nampak sangat menikmati posisi balas dendamnya, dia tak mau memperburuk. Masalah ini harus diselesaikan dengan cepat.

"Kita ke kantin saja, hm?" Ucap Seokjin menatap Namjoon dalam. Mendapat anggukan dari yang lebih muda. Yah, bersyukur dua tertua itu masih waras untuk berdiskusi dengan kepala dingin.
.
.

Mereka berempat sudah duduk melingkar di salah satu meja di kantin rumah sakit, masih saling diam sampai akhirnya Seokjin membuka suara. Dia menjelaskan semua yang di dapatnya dari sang adik.

Kedua Kim membelalak, terlebih Namjoon, dia segera menoleh ke adiknya yang hanya bisa meremat kencang tangannya sendiri diatas paha. Pandangannya bahkan tak bisa terangkat, Taehyung terus menunduk panik.

Niat hati mencerca, tapi tak tega. Dia yakin adiknya memiliki alasan.

"Kita akan bicarakan ini nanti, Tae." Ucap Namjoon,

Betwēn (Between) [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang