8. Strange Changes

1.5K 221 5
                                    

Ya Allah, semoga yang vote sama komen segera dipertemukan dengan jodoh. Aamiin ....

Mata Freya terus bergerak membaca kata demi kata yang tertera dalam kertas di hadapannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Mata Freya terus bergerak membaca kata demi kata yang tertera dalam kertas di hadapannya. Sesekali dia diam dan menekankan mata, berusaha mencerna kalimat yang masuk ke otaknya. Freya akan mengangguk saat paham dan akan kembali membaca kalimat tersebut saat belum bisa sepenuhnya mengerti.

Ya, memang Freya serajin ini dalam belajar. Bukan hanya materi yang disampaikan dosen, dia punya inisiatif tinggi untuk mencari ilmu baru dari buku yang ada di perpustakaan. Jika terlalu bosan di sana, Freya akan membawa bukunya ke kafe seberang kampus. Seperti sekarang, dia bisa fokus membaca buku 'Sales Taxation' karya Ben Terra walaupun kafe sedang memutar lagu K-Pop yang sedang hits.

"Rajin amat, Frey."

Kepala Freya terangkat saat mendengar suara itu. Sontak saja dia tersenyum pada Risti. "Eh, iya," balasnya dengan ramah. "Gak bisa dibilang rajin juga, sih. Cuma pengen nambah sedikit ilmu aja."

"Bener kata Pak Soleh, begitu lulus, ada kemungkinan besar lo direkrut jadi dosen di Vagham. Buku lama aja lo baca-baca lagi. Gila, sih." Risti geleng-geleng kepala, takjub sendiri dengan rajinnya Freya. "Ini, gue beliin ini buat lo. Suka, 'kan?"

Tatapan Freya turun ke croisant cheese yang sudah ada di meja. "Serius lo kasih ini buat gue?"

"Serius, lah. Supaya lo gak suntuk belajarnya, bisa sambil ngemil. Biarpun makanan lo udah lumayan banyak, sih." Risti melirik jam tangannya. "Kayaknya, gue harus pulang sekarang, deh. Yang semangat belajarnya, ya, Calon Bu Dosen Vagham."

"Lo apaan, sih?" Freya tersenyum malu. "Makasih buat makanannya, ya."

Risti melambaikan tangan sambil terus melangkah menuju pintu keluar kafe. Begitu sampai di luar, dia terlihat bertukar sapa dengan Juna yang kebetulan akan bertemu dengan Freya.

Mata Freya memicing melihat keduanya. Ada yang aneh. Terlampau sering Risti memberikan ini itu pada Freya. Saat menanyakan rumus atau teori tentang kuliah, dia selalu saja memberikan sesuatu sebagai tanda terima kasih. Tempat pensil, minuman segar, liptint, dan sekarang croisant cheese. Risti tahu dari mana mengenai makanan favorit Freya?

"Baca apaan, Re?" tanya Juna begitu duduk di samping Freya. Dia meraih gelas minuman yang ada di sana dan menikmatinya tanpa sungkan. "Gue mau nanya, deh. Otak lo itu kapasitasnya berapa gigabyte, sih? Tiap hari kerjaannya baca mulu. Gak bosen?"

"Kadang bosen, sih. Tapi emang begini cara gue bersyukur karena udah dikasih otak, dengan baca buku yang bermanfaat. Gak kayak lo, isi kepalanya cewek mulu. And just for your information, according to Sejnowki, human brains usually have 1000 trillion sissies. If you are counting the brain capacity is 1 petabyte or 1 million gigabytes. Banyakin baca!"

Juna mengikuti kata-kata Freya dengan bibir bebeknya yang khas. Dia selalu saja balik mengejek Freya jika sudah diceramahi. "Gak perlu baca, gue bisa tahu dari lo." Juna kembali menyimpan minuman Freya ke atas meja. "Lo masih lama?"

Let It Fall [Tamat]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang