17,,Pembalasan°

23.5K 2.6K 31
                                    

"Gimana keadaan Livia?" Tanya Ana pada Erick yang sedang duduk dengan penampilan kacau saat ini.

Erick menatap Ana dengan air mata yang bercucuran dari matanya. Jujur, baru kali ini Ana melihat kondisi Erick sekacau ini. Tapi mengingat bahwa alasan Livia bisa sampai kritis seperti ini, itu membuat emosi Ana kembali meluap.

"Gak tau" Balas Erick singkat.

"Lo jagain Livia. Gue bakal buat perhitungan sama dia, karna udah bikin sahabat gue sampai kecelakaan gini" Titah Ana pada Erick. Seraya meninggalkan Erick, dan pergi untuk menelfon seseorang.

Sedangkan Erick hanya mengangguk pasrah. Lihat saja, jika sampai Livia nya kenapa-napa nanti, maka ia tidak akan melepaskan Ariana, yang sudah membuat Livia salah paham hingga semuanya berakhir kacau seperti ini.

"Tunggu pembalasan gue Ariana Yoona Zetana" Desis Erick di sela tangisnya dengan menekan kuat pada nama Ariana.

Tidak lama dokter pun keluar dari ruang IGD, dokter itu pun berbicara bersama Erick membahas tentang kondisi Livia saat ini.

Sedangkan di sisi lain, Ana sudah berada di sebuah perusahaan, yang cukup besar. Namun tidak sebesar Valentino atau VLT Company.

Ia memasuki perusahaan itu dengan angkuh, di ikuti oleh beberapa orang, yang tak lain adalah Erza dan Tio.

Ana mendatangi ZTN Company, perusahaan dari keluarga Ariana.

Ia masuk dan membuat kekacauan di sana, tidak ada yang berani melawan mereka bertiga. Mau pria ataupun wanita, karna satpam sendiri sudah terkapar lemah ternyata di luar sana.

Mereka hanya dapat menunggu ketiga orang itu pergi, setelah mendapatkan yang mereka inginkan. Yaitu bertemu dengan pemilik perusahaan yakni tuan Alfarezi.

"Halo,, Pak maaf mengganggu waktunya. Bisa tolong datang ke perusahaan Pak? Sebab ada seseorang yang ingin bertemu Bapak. Jika Bapak tidak kemari, maka dia akan menghancurkan perusahaan Pak" Ujar Sinta, sekretaris dari Alfa.

Tidak membutuhkan waktu lama, Alfa pun memunculkan batang hidungnya di hadapan mereka.

Tanpa aba aba, Tio melayangkan bogemannya pada Alfa. Ia tidak perduli walau Alfa mengajak polisi sekalipun, itu semua salah dari keluarga Alfa sendiri yang mencari masalah dengan Queen mereka.

Duggghh

"Pak, ini tangkap mereka! Liat dia mukul saya, CEO dari ZTN Company, tunggu apa lagi!" Bentak Alfa pada para polisi itu.

Namun sayang, sebab para polisi itu sama sekali tidak ada yang bergerak untuk menangkap Ana, Erza maupun Tio. Mereka tetap diam di tempat mereka seolah manekin yang hanya dapat mendengarkan saja.

Alfa geram dengan para petugas polisi ini, mengapa mereka tidak menangkap para perusuh di perusahaannya itu. Padahal mereka sudah di bayar lebih untuk menangkap bahkan membunuh para perusuh ini nantinya.

"Kenapa? Heran, kenapa petugas ini gak ada yang berani nangkap kita? Pak silahkan kasi tau alasan kalian gak bisa tahan kami" Tukas Ana seraya tersenyum devil pada Alfa.

Senyum itu membuat bulu kudukknya meremang. Keringat Alfa mulai turun bercucuran dengan deras.

Alfa menatap para petugas itu seolah meminta penjelasan. Para petugas yang paham pun menjelaskannya.

"Maaf Pak Alfa, tapi mereka ini adalah agen rahasia tingkat atas kepolisian. Dan mereka juga tamu kehormatan dari Letnan, dan juga mereka anggota dari tim Perwira Audia" Ungkap salah satu petugas di sana.

Mendengar itu, lantas Alfi pun kaget, dan sedikit membola kan matanya menatap Ana dkk.

Sedangkan Ana dkk menunggingkan senyum sinis mereka pada Alfa. "Kalau boleh tau, kenapa anggota Perwira Audia bisa berada di sini?" Tanya petugas lainnya pada Ana dkk.

"Perwira kalian dan Queen kami memiliki masalah dengan mereka. Dan dengan begitu berani, mereka membuat bahkan mengusik ketenangan Queen kami. Bahkan sekarang Queen kami sedang dalam bahaya karna orang ini. Apa kami salah jika ingin membalas mereka Pak?" Tanya Ana pada para petugas itu.

☆☆☆☆

Jumlah kata, 580 kata
Tanggal publis 09 Juni

Damn Novel [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang