"Halo bro" Sapa pria yang datang itu.
"Hmm. Lama gue gak liat lo, kemana aja lo?" Tanya pria itu pada pria satunya.
"Elah Lang, kayak gak tau gue aja lo. Gue kan sibuk sama urusan bonyok gue beberapa tahun ini" Ujar pria itu pada pria satunya yang di panggil 'Lang' itu.
"Ada ada aja lo Sat" Tukas Elang.
"Eh betewe gue denger lo mulai ngusik Aulia?" Tanya Satya pada Elang.
"Gue gak ngusik dia. Gue cuman gak mau ada orang lain yang miliki dia, di saat gue masih hidup. Karna selama gue masih ada di sini dan masih hidup, dia itu cuman punya gue" Bela Elang pada dirinya.
Satya menggelengkan kepalanya.
"Ya tapi emang harus gitu sampai bunuh tunangannya?" Balas Satya lagi tidak mau kalah.
"Gue gak bunuh dia yah Sat. Dianya aja yang lemah, peluru senapan itu cuman peluru tingkat rendah. Dan seharusnya cuman buat dia koma doang, gak sampai meninggal" Ujar Elang seraya meletakkan tabnya.
Satya menghela napasnya jengah.
"Terserah lo deh" Ujar Satya mengalah.
"Eh gue denger lo mau ke Indonesia besok?" Tanya Satya mulai membuka suara lagi.
Elang menjawabnya dengan sebuah anggukan.
"Lo yakin mau nemuin dia? Dia kayaknya gak inget deh sama lo" Ujar Satya dengan hati hati. Takut menyinggung atau membuat Elang marah dan murka.
Elang menatap sahabat baiknya itu seraya tersenyum tampan.
"Gue tau dia kayaknya lupa sama gue. Tapi gue yakin, tante Berlian dan om Andre gak mungkin lupa sama gue. Dan mereka gak mungkin lupa sama perjanjian mereka dulu, sama Bonyok gue" Tukas Elang dengan santai.
"Emm,, eh gue mau ikut lo boleh dongg" Rayu Satya pada Elang.
"Mau ngapain lo ikut?" Tanya Elang pada Satya. Bukan nya apa, hanya saja pria yang bernama Satya ini tidak pernah mau mengunjungi negara kelahirannya itu sejak dulu.
Satya tidak ingin mengunjungi Indonesia selama ini, sebab menurutnya orang-orang di Indonesia itu banyak yang terlalu tidak tau menjaga etika.
"Gue denger Aulia punya temen, cantik terus baik. Gue mau kenalan hehe" Celetuk Satya dengan terkekeh geli.
"Bisa bisanya, lo ke Indonesia cuman buat kenalan sama temennya Aulia. Huft, yaudah iya lo boleh ikut, tapi pesawat lo bayar sendiri gak ada numpang yah" Peringat Elang pada Satya.
"Siapp" Ujar Satya dengan semangat.
Bagi Satya untuk biaya pesawat dan penginapan bukan hal yang besar bagi Satya. Uang jajannya sehari saja sudah cukup untuk melunaskan biaya-biaya itu selama seminggu. Atau jika ia membelanjakan pacarnya selama sejam, itu juga sudah lebih dari cukup biayanya.
"Tapi lo entar mau kemanain si Karin?" Tanya Elang menatap bingung pada Satya.
"Elah santai aja Lang, Karin mah cuman jalang kali. Gue mah gak serius sama dia" Balas Satya dengan santai.
"Serah" Pasrah Elang.
Satya memang suka bergonta-ganti pasangan. Tapi dia tipikal setia jika memang sudah serius. Selama ini yang dia jadikan mainan itu hanya orang yang memang kurang belaian, hanya semalam saja. Setelah itu besoknya akan ia tinggalkan.
Namun walau seperti itu, Satya orangnya sangat baik dan perhatian. Dan Satya juga sangat penyayang, sikap dia yang friendly membuat dia gampang akrab dan punya banyak teman.
Keesokan harinya, Elang dan Satya pun menuju bandara dengan di antarkan oleh supir pribadi mereka masing-masing.
"Tunggu gue By" Gumam Elang seraya menaiki pesawat bersama dengan Elang.
Mereka menaiki yang jalur VVIP yang kebanyakan di tempati oleh kalangan atas.
Butuh waktu 8 jam untuk sampai ke negara dimana Aulia berada sekarang. Dan Elang memutuskan untuk beristirahat di dalam pesawat selama perjalanan bersama Satya.
☆☆☆
Jumlah kata, 584 kata
Tanggal publis 20 Juni
KAMU SEDANG MEMBACA
Damn Novel [TAMAT]
Teen Fiction[TAMAT] FOLLOW SEBELUM BACA! Aulia, gadis yang sangat tertekan oleh keluarganya. Keluarga Aulia, selalu menuntut dirinya untuk menjadi yang terbaik, dalam hal apapun. Selalu menjadi yang pertama, adalah moto hidup dari Aulia karna keluarganya. Pad...