Bastian pun menceritakan segala hal yang ia lewati selama ia pergi meninggalkan Aulia. Rasa sakit yang ia hadapi karna berpisah dari gadis yang begitu ia cintai.
Seminggu telah berlalu, Basti dan Aulia semakin dekat, dan rasa cinta mereka pun semakin besar.
Basti memutuskan untuk melamar Aulia minggu depan.Skip satu minggu kemudian~
Basti dan Aulia sudah berada di sebuah taman, yang terletak tidak terlalu jauh dari kawasan kantor Basti, yaitu AIS Company.
Basti meminta agar Aulia duduk di salah satu bangku di taman itu, Aulia menurut dan duduk di sana.
Basti berlutut di hadapan Aulia, seraya menyerahkan sebuah cincin dengan berlian hitam yang harganya dapat di tafsir sekitar 300-400 jutaan.
"Will you marry me?" Tanya Basti dengan senyum manis pada Aulia.
Deggg
Jantung Aulia berpacu tidak karuan, ia sangat senang. Namun firasatnya juga tidak nyaman, seakan ada sesuatu hal buruk yang akan terjadi, namun Aulia menepis pikiran itu dan menerima lamaran dari Basti, tanpa pikir panjang."Yes I will" Balas Aulia.
Basti pun memasangkan cincin itu ke jari manis Aulia. Cincin dengan permata hitam itu terlihat sangat indah dan pas di jari manis Aulia yang berkulit putih.
Setelah itu, Basti dan Aulia pun kembali dan meninggalkan taman itu bersama. Mereka menuju ke rumah Aulia untuk meminta restu dari orang tua Aulia terlebih dahulu, orang tua Aulia awalnya menolak, namun akhirnya mereka setuju. Tentu saja dengan bujukan dari Basti dan rayuan dari Aulia tentunya.
Rumah keluarga Janice~
"Om, Tante, saya mohon biarin saya meminang anak om dan tante. Saya beneran cinta sama Aulia, dan saya janji bakal jaga Aulia, selama saya hidup. Dan saya juga gak bakal hianatin Aulia selamanya" Pinta Basti pada orang tua Aulia, yaitu Andre dan Berlian.
Andre dan Berlian menghela napas.
"Ok,, tapi saya mohon sama kamu. Kamu jaga putri saya, saya gak akan lepasin tanggung jawab saya ke kamu, karna saya punya tanggung jawab saya sendiri. Begitupun kamu pada Aulia. Tapi satu hal yang harus kamu ingat yah Basti, kalau kamu sampai melukai baik fisik maupun batin anak saya, maka saya tidak akan segan untuk memisahkan kalian, kamu paham?!" Tukas Andre dengan tegas pada Basti.
Basti mengangguk pasti.
"Kamu sayangi Aulia yah, kami tidak pernah membuat Aulia menangis, walau kamu cukup menekan hidup Aulia, tapi kami tetap menghargai perasaan anak kami. Awas saja, kalau sampai saya tau Aulia menangis karna kamu, saya gak akan segan-segan hancurin kamu" Ujar Berlian.
Setelah mendapatkan restu dari orang tua Aulia, mereka pun meminta restu dari orang tua Basti juga, dan sama, orang tua Basti juga memberikan restu mereka. Karna mengingat bahwa Aulia dan keluarganya merupakan salah satu keluarga dengan nama yang baik dan sifat mereka juga baik selama ini.
Setelah beberapa minggu mendapatkan restu, pertunangan dari Aulia dan Basti pun di lakukan. Pestanya hanyalah pesta kecil kecikan, bukan karna malu atau tidak memiliki dana untuk pesta yang besar.
Hanya saja itu adalah keinginan dari Aulia dan Basti sendiri, sehingga para orang tua mereka pun hanya menurut saja. Tapi dengan syarat, jika sudah menikah nanti, maka pestanya haruslah pesta yang besar-besaran dan meriah. Aulia dan Basti hanya dapat menerima itu semua.
♡♡♡
Malam ini, perasaan dari Aulia sangat tidak nyaman. Entahlah, seperti akan terjadi sesuatu yang tidak di inginkan.Karna terlalu khawatir, ia memutuskan untuk berjalan jalan keluar untuk sekadar mencari angin.
Aulia berjalan di sekitaran taman yang pernah Basti tempati untuk meminta dirinya menjadi pasangan hidupnya.
Senyum Aulia terbit dengan indah ketika mengingat moment-moment indah itu. Siapa juga yang tidak bahagia, jika mengingat moment yang paling di tunggu oleh sepasang kekasih yang saling mencintai seperti itu.
Namun,, senyum Aulia perlahan luntur ketika melihat hal yang ia lihat di depannya.
☆☆☆☆
Kira kira apa yah yang di liat sama Aulia? Ada yang bisa nebak gak?:)
Jumlah kata, 605 kata
Tanggal publis 14 Juni
KAMU SEDANG MEMBACA
Damn Novel [TAMAT]
Teen Fiction[TAMAT] FOLLOW SEBELUM BACA! Aulia, gadis yang sangat tertekan oleh keluarganya. Keluarga Aulia, selalu menuntut dirinya untuk menjadi yang terbaik, dalam hal apapun. Selalu menjadi yang pertama, adalah moto hidup dari Aulia karna keluarganya. Pad...