35,,Keputusan°

11.9K 1.4K 60
                                    

"Huft, tapi gue rasa lo harus dengerin penjelasan dia dulu Aulia. Inget lo dulu, lo hampir bunuh anjing yang hampir gigit kucing. Dan lo tau kan akhirnya gimana? Ternyata yang salah itu si kucing, karna dia udah ngusik makanan si anjing" Tukas Citra, dengan mengingatkan Aulia tentang kejadian beberapa tahun lalu saat Aulia masih kecil.

Aulia menghela napas berat.

"Tapi kalau dia gak salah, harusnya dia ngejar gue Cit, harusnya dia dateng temuin gue dan jelasin semuanya kalau itu semua ternyata cuman salah paham" Balas Aulia memijit pelan keningnya.

"Tapi apa? Dia gak dateng, dia biarin gue kecewa sama dia bahkan buat gue sampai nangis gara-gara dia" Tambahnya lagi.

Citra mengusap lembut punggung Aulia berusaha menenangkan sahabatnya itu.

"Bisa aja dia mau ngasih kejutan ke lo kan?" Tebak Citra berusaha membuat Aulia berpikir positif.

"Buat apa kejutan gitu? Gak guna, bukannya seneng gue justru kecewa sama dia. Dan lagi, gue gak ulang tahun dalam waktu dekat ini, ulang tahun gue masih lama Citra" Bela Aulia.

Citra kicep mendapat jawaban dari Aulia.

Benar yang di katakan oleh Aulia, kejutan seperti itu sabgat tidak berguna, bukannya membuat seneng malah membuat sedih. Lalu ultah Aulia emang masih lama, masih empat bulan, dan tidak ada hari istimewa untuk Aulia dalam waktu dekat ini.

"Huft,, terserah lo deh. Tapi inget pesan gue ini yah, apapun hasilnya nanti lo jangan ada nyesel ataupun kecewa sama diri lo sendiri, kalau ternyata yang di lakuin Bastian sekarang itu demi kebaikan lo" Pesan Citra.

"Semoga yah Cit" Gumam Aulia seraya memainkan pena yang terletak di atas meja kerja ruangan Citra.

Aulia pun sebenarnya bingung, apakah ia harus melakukan itu pada Bastian. Perasaan Aulia masih abu-abu alias bimbang sekarang.

Antara rasa kecewa dan rasa percaya nya akan janji yang pernah di ucapkan oleh Bastian. Dua hal itu mengikat Aulia, dan menarik dirinya secara bersamaan.

Do'akan saja semoga Aulia dapat mengambil keputusan yang tepat nantinya, dan tidak akan merugikan terlalu dalam baik dirinya ataupun Bastian.

"Yaudah, mending lo keliling galeri gue sono, gak usah kebanyakan galau. Atau gak mau ke mall gak bareng gue? Gue traktir deh ntar" Tawar Citra pada Aulia.

Tanpa pikir panjang, Aulia langsung setuju. Siapa coba yang tidak suka gratisan? Pasti semuanya juga suka kan, gitu juga sama Aulia.

Author juga suka kok Aul yang gratisan:)

"Kuy lah!" Sorak Aulia langsung bersemangat.

Seakan bebannya hilang, Aulia dengan semangat menyetujui tawaran dari Citra. Sebenarnya itu hanya untuk pengalihan pikiran saja, agar Aulia tidak kepikiran terus dengan masalah Bastian.

Mereka pun meninggalkan galeri Citra, dan menuju salah satu mall yang cukup terkenal di kota itu.

Namun naas, saat Aulia berusaha untuk mengalihkan pikirannya dari Bastian, ia malah melihat Bastian bersama dengan wanita yang kemarin malam ia lihat di taman itu, dan mereka sedang makan dengan saling suap-suapan di sebuah cafe mall itu.

Sesak, itulah yang lagi-lagi Aulia rasakan, padahal baru tadi malam ia menangis, sudah harus galau lagi.

Tapi kalau kalian pikir Aulia akan menangis, galau merana lagi, berarti kalian salah besar. Sebab Aulia tak seperti itu, cukup sekali saja dia menangisin seseorang, tidak ada yang namanya menangisi seseorang untuk yang kedua kalinya di kamus Aulia.

Aulia berjalan bersama Citra melewati Bastian dan wanita itu begitu saja, tanpa berbalik dan menatap atau sekadar melirik Bastian.

Bastian tercengan ketika melihat Aulia melewati dirinya dengan acuh tanpa menatap dirinya sama sekali.

Hati Bastian berdenyut nyeri melihat itu, sungguh. Namun Bastian tidak berdaya untuk menemui Aulia sekarang. Ada sesuatu yang menahan dirinya untuk tidak menjelaskan segalanya pada Aulia, sang kekasih tepatnya tunangan sekarang.

☆☆

Jumlah kata, 590 kata
Tanggal publis 16 Juni

Damn Novel [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang