34,,Galeri°

11.9K 1.3K 22
                                    

"Hehe halloo Bunda cantik. Bunda udah cantik, makin cantik aja deh" Rayu Aulia, agar tidak di marahi oleh Bunda Ake.

Dan berhasil, sebab setelah mengatakan itu. Bukannya di marahi, Aulia malah mendapatkan kata terimakasih dari Bunda nya, ohh Tuhan untung saja Bunda Ake itu mudah di tenangkan.

"Yaudah, sana kamu masuk ke ruang make-up, abis itu langsung ke tempat fotonya yah" Titah Bunda Ake pada Aulia. Dan di turuti oleh Aulia.

Sekitar satu jam'an berlalu, Aulia pun selesai dengan pemotretan nya.

"Bund, Aul ijin yah mau keluar sebentar. Gerah banget di sini, sesak banyak orang" Ijin Aulia pada Ake.

Ake memandang Aulia dan menatap jam yang berada di pergelangan tangannya, dan mengangguk sebagai jawaban.

Ake paham, suasana di studio pemotretan itu memang cukup menggerahkan dan padat. Walau tempatnya luas, dan AC nya ada banyak, tapi tetep aja suasananya panas begitu lah.

"Yaudah gak papah. Tapi balik sebelum jam 3 siang yah. Soalnya jam 4 kamu ada pemotretan buat brand lain" Pesan Ake pada Aulia. Dan Aulia balas dengan anggukan setuju.

Setelahnya, Aulia pun meninggalkan gedung pemotretan itu, Aulia bermaksud ingin ke art gallery sahabatnya, yang baru saja dibuka.

Letaknya tidak terlalu jauh, hanya butuh 1 jam'an untuk sampai ke sana.

Setelah menempuh perjalanan sekitar satu jam'an, Aulia pun sampai di sebuah gedung yang terbilang megah. Gedung itu terdiri dari tiga lantai, dan gedung itu juga terlihat sangat luas.

C' Art Galeries, gallery khusus lukisan yang di bangun oleh sahabatnya sendiri. Yaitu Citra Hening Kamelia, Citra juga lah yang pernah memberinya novel yang berjudul Queen Girls itu, dan berakhir dengan Aulia yang masuk ke dunia novel itu.

"Hai" Sapa Aulia pada sahabatnya, Citra.

Citra berbalik dan langsung memeluk Aulia.

"Lo kok dateng gak bilang ke gue sih? Kan gue jadi gak ada persiapan buat nyambut model kita yang lagi naik daun ini" Goda Citra pada Aulia.

Aulia hanya meringis mendengarnya, model yang sedang naik daun itu sudah menjadi julukan umum untuk Aulia.

"Betewe,, gue mau minta tolong nih sama lo" Pinta Aulia dengan nada memohon.

Citra mengkerut kan keningnya, "Apa?" Tanya Citra pada Aulia.

"Jadi gini, gue mau lo bantu gue buat lenyapin orang" Pinta Aulia to the point.

"Hah!" Teriak Citra dengan suara yang agak keras, hingga menyita perhatian para pengunjung galeri itu.

"Lo mau bunuh siapa njir? Bentar, bicarain nya jangan disini deh. Sini ikut gue" Ajak Citra pada Aulia.

Citra menarik Aulia menuju ke ruang kerja khusus miliknya. Mereka pun mulai berbincang di dalam sana, tanpa sepengetahuan siapa pun.

"Jadi kenapa lo pengen bunuh Bastian? Padahal lo kan cinta banget sama dia, dan dia juga tunangan lo. Atau jangan bilang" Tebak Citra hendak melanjutkan perkatannya namun di potong oleh Aulia.

"Jangan salah paham lo. Gue cinta sama Bastian ok,, tapi dia khianatin gue Cit, dan lo tau kan gue paling gak bisa yang namanya berbagi ataupun nerima pengkhianatan" Tutur Aulia menjelaskan segalanya.

Citra mengangguk mengerti.

Memang benar, Aulia itu tidak bisa menerima permintaan maaf dari seorang pengkhianat, sebesar apapun dan sekuat apapun ia berusaha, tetep saja Aulia tidak akan pernah bisa memaafkannya. Dan Aulia juga sangat tidak bisa melakukan yang namanya berbagi, jadi jangan harap untuk merebut sesuatu yang sudah menjadi milik dia.

"Lo yakin nih? Gak bakal nyesel?" Tanya Citra hendak meyakinkan Aulia lagi dengan keputusannya sekarang.

Aulia hanya mengangguk malas.

"Gue gak pernah takut buat bunuh orang Citra, lo tau itu semua. Jadi apa lo masih mau mempertanyakan keputusan gue?" Tanya Aulia yang mulai jengah dengan segala pertanyaan yang di lontarkan oleh Citra.

☆☆☆

Jumlah kata, 577 kata
Tanggal publis 16 Juni

Damn Novel [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang