45,,Mansion°

8.5K 1K 4
                                    

"Oh iya, betewe Aulia udah tau belum kamu udah balik?" Tanya Berlian pada Elang.

"Emm,, Aulia belum tau Mah. Sengaja Elang gak kasih tau, soalnya Elang mau ngasih surprise buat dia. Dan Aulia sekarang juga lagi cari keberadaan El kan, soalnya mau bales El, karna kematian Bastian" Jelas Elang dengan santai pada Berlian.

"Hahaha tau aja kamu,, emang yah kamu itu selalu cepat tanggap. Sama kayak almarhumah Bunda kamu" Tutur Berlian dengan nada sendu di akhir kalimatnya.

Elang nampak kaget dan agak sedih juga mendengar ucapan Berlian. Yang mengingatkannya akan sang Ibunda yang kini telah berada di sisi Tuhan.

"Astaga,, maafin Mamah yah El, udah ngingetin kamu soal itu" Pinta Berlian meminta maaf pada Elang. Dan di sambut oleh gelengan kepala oleh Elang. "Gak kok Mah,, Elang gak papah, lagipula Bunda pasti sekarang udah bahagia di atas sana sama adek Elang. Jadi Elang juga harus bahagia di sini, sama Ayah" Balas Elang.

Andre mengusap usap punggung Elang dengan lembut. "Kamu selalu kuat emang yah. Yaudah jangan melow gini lagi dong, mending sekarang kita makan malam sama-sama gimana" Saran Andre mencoba mengalihkan suasana.

Berlian dan Elang mengangguk setuju,, "Nah bener tuh. Kali ini Mamah bakal masak buat kalian, soalnya udah lumayan lama Mamah gak masak sendiri, sayang banget Aul lagi di apartemen" Sargah Berlian dengan antusias.

Berlian pun beranjak ke dapur, dan memasak makanan untuk dirinya, Andre dan Elang.

Tidak butuh waktu lama, kini masakan Berlian telah siap. Berlian memang cukup pandai dalam memasak, ia pernah kursus memasak di Jerman bersama sahabat baiknya, yaitu Leona, Bunda dari Elang dan istri dari David.

"Hidangan ala chef Berli sudah siap. Silahkan di cicipi, tuan-tuan" Canda Berlian seraya menghidangkan masakan yang ia buat dengan gaya seorang chef yang menyajikan makanannya di meja.

Andre dan Elang memakan masakan itu, berbagai macam pujian di lontarkan pada Berlian dari kedua pria yang ia sayangi itu pada dirinya.

Skip selesai makan~

Malam telah berganti pagi, Matahari telah mulai menampakkan dirinya, walau dengan malu-malu.

Elang menginap di mansion keluarga Janice sebab paksaan dari Berlian dan Andre. Kemudian paginya, Aulia yang kembali dari apartemennya pun menjadi berteriak histeris ketika melihat seseorang yang ia benci namun sedang ia cari itu berada di rumahnya, duduk anteng sarapan bersama orang tuanya.

"Mamah sama Papah mending jawab sekarang, kenapa cowok ini bisa di mansion kita?" Tanya Aulia dengan serius dan menatap tajam kedua orang tuanya.

Berlian menggaruk tenguknya yang tidak gatal. "Kamu lupa sama dia sayang?" Tanya Berlian mulai berbicara pada Aulia.

Aulia mengernyit bingung, buat apa di inget? Orang baru kali ini mereka ketemu, batin Aulia.

"Mamah gak usah aneh-aneh deh. Lagian baru kali ini juga Aul ketemu sama ini orang, orang yang udah buat kekacauan di acara pernikahan aku. Bahkan sampai buat calon Aul meninggal" Ujar Aulia dengan penuh penekanan pada setiap ucapannya.

Elang hanya dapat tersenyum mendengar ucapan Aulia.

Sebenarnya Aulia cukup keterlaluan karna menuduh Elang yang tidak-tidak seperti itu, memang Elang yang membuat Bastian meninggal akibat peluru senapannya.

Namun peluru itu di arahkan bukan pada Aulia ataupun Bastian, justru jika Elang tidak melakukan hal itu pada hari pernikahan Aulia, dapat di pastikan sekarang Aulia sudah tewas begitupun Bastian.

"Lo lupa sama gue yah? Baby" Ujar Elang dengan tampang dekil miliknya.

Bagi Aulia doang sih dekil, soalnya Elang itu ganteng, banget malah bahkan melebihi Bastian dan Erick gantengnya.

Aulia membulatkan matanya,, "Apaan lo baby baby,, lo kira gue babi apa?!" Ujar Aulia dengan tidak santai.

Astaga baru juga mau romantis-romantisan si Elang, eh si Aulia udah ngehancurin suasana aja.

☆☆☆

Jumlah kata, 584 kata
Tanggal publis 21 Juni

Damn Novel [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang