Ana dahulu memang berpacaran bersama Fajar. Ana sangat mencintai Fajar, ia bahkan rela memberikan hidup dan tubuhnya jika pria itu menginginkannya, sangking besarnya cinta Ana pada Fajar.
Tapi sayang sekali, sebab Fajar itu bodoh. Ia hanya menjadikan seorang wanita sebaik Ana sebagai sebuah mainan saja.
Hingga pada suatu hari, dimana Fajar mengetahui bahwa Ana ternyata bersahabat dengan sepupunya, yang sangat tidak ia sukai yaitu Livia. Fajar pun murka, akhirnya ia memutuskan hubungannya dengan Ana dan memilih bersama Kori, anak dari Trian High School.
Ana benar benar hancur saat itu, sebab ia sudah menyerahkan mahkotanya pada Fajar, namun Fajar malah berperilaku seperti itu padanya, dan malah meninggalkannya, di saat Ana tengah mengandung anaknya apalagi.
Ya,, saat itu Ana diagnosa sedang mengandung. Dimana anak dari Ana sekarang. Anak itu kini bersama dengan Nenek Ana di tempat yang paling aman dan indah, yaitu di sisi Tuhan.
Ketika kandungan Ana menginjak usia 5 bulan, ia mengalami keguguran, dan itu di sebabkan oleh Fajar sendiri, Fajar mendorong Ana dari tangga dan meninggalkannya hingga akhirnya Ana pun keguguran.
Tapi sampai sekarang pun Fajar tidak mengetahui, bahwa Ana pernah mengandung darah dagingnya, dan yang membuat anaknya merenggangkan nyawa di dalam kandungan Ibunya, adalah dia sendiri, Ayah dari bayi itu.
Baik saat sedang mengandung, ataupun saat terpuruk Ana, hanya Livia yang menemani, dan menjaga dirinya tanpa mengeluh sedikitpun. Karna itu Ana sangat tidak ikhlas melepas kepergian Livia.
Saat Ana sedang terpuruk, ia bersama Livia dan mereka bertemu dengan Tio. Tio adalah pewaris dari Aglerio Company, atau ALR C.
Tio mudah dekat dengan seorang wanita, bukan hanya karna tampang, tapi Tio juga mahir dalam membujuk. Oleh karna itu Ana jatuh hati pada Tio.
Namun sayang lagi, sebab Tio tidak pernah membalas perasaan dari Ana. Jangankan membalas, Tio bahkan tidak tau bahwa ternyata Ana mencintai dirinya. Tio orangnya cukup tidak peka dalam percintaan.
Sampai sekarang, Ana hanya dapat memendam perasaannya, dan jika nanti Tio telah mendapatkan pasangan yang ia pilih, maka ia yang akan memberikan selamat pertama pada mereka. Dan mendoakan kebahagiaan mereka.
Lagipula, Ana itu sadar diri, ia yang memiliki masa lalu kelam, tidak mungkin bisa bersama dengan Tio, yang masa depannya cerah. Jadi lebih baik jangan terlalu banyak berharap.
"Gue bakal ninggalin ini semua. Semoga setelah gue pergi, semua baik baik aja. Belgia, I'm coming" Tukas Ana dengan senyum pedih di wajahnya.
Ana berangkat ke Belgia hari ini, ia ingin menenangkan diri. Hatinya seperti terporak porandakkan, Ana tidak ingin sosoknya yang lemah terlihat oleh orang-orang sekitarnya.
Sedangkan di markas WINGS, para tim inti sedang menunggu kedatangan seseorang. Namun sedari tadi tidak menunjukkan tanda-tanda kehadirannya.
"Ana mana sih, kok dari tadi gak dateng-dateng" Tukas Ikbal dengan sesekali melirik jam tangannya yang sudah menunjukkan pukul 08 pagi.
Mereka tentu saja heran, sebab biasanya Ana lah yang datang paling cepat, pukul 06 pagi saja Ana sudah anteng di markas, tapi ini sudah pukul 08 pagi Ana belum. Juga muncul.
"Ini semua gara-gara lo Tio" Sarkah Erza menatap tajam kearah Tio.
Sedang yang di tatap, hanya bisa menunduk. Tio tau, dirinya telah bersalah pada Ana, namun sekarang dirinya sudah ingin meminta maaf pada Ana, namun Ana malah tidak muncul.
"Gue tau gue salah. Tapi sekarang gue mau minta maaf sama Ana, tapi dia kok gak ada sih" Balas Tio.
Tidak lama, seseorang muncul dan memberi mereka kabar tentang Ana.
"Bang! Bang, gawat Bang!" Teriak Delon membuka secara tiba tiba pintu ruangan mereka.
"Lo gak sopan banget deh,, tapi gawat kenapa emangnya?" Tanya Roland.
"Itu Bang, Ana ternyata berangkat ke Belgia pagi ini. Terus tadi gue liat berita, pesawat yang di tumpangin sama Ana jatuh Bang" Tukas Delon.
☆☆☆☆
Jumlah kata, 597 kata
Tanggal publis 13 Juni
KAMU SEDANG MEMBACA
Damn Novel [TAMAT]
Teen Fiction[TAMAT] FOLLOW SEBELUM BACA! Aulia, gadis yang sangat tertekan oleh keluarganya. Keluarga Aulia, selalu menuntut dirinya untuk menjadi yang terbaik, dalam hal apapun. Selalu menjadi yang pertama, adalah moto hidup dari Aulia karna keluarganya. Pad...