Eighteen (18)

28.9K 3.6K 148
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


***
Satu kata yang mendeskripsikan wajah Estrella saat ini, yaitu terkejut. Bagaimana tidak, Alden tiba-tiba berbisik di samping telinganya.

'astagfirullahaladzim, kenapa ini orang satu ada disini. Gila kali ya, kayak jelangkung aja.' batin Estrella memaki Alden.

"Yak bajing*n tengik, kenapa anda disini. Harusnya anda ada dikerajaan dan menggoda maid-maid perawan!" Ucap Estrella emosi melihat Alden.

"Tidak bisakah kau sopan sedikit pada kakakmu ini? Apakah maid mu tidak memberitahukannya kalau aku memang bertugas di perbatasan? Bahkan semua orang di kekaisaran disini sudah tahu. Kau saja yang bodoh." Balas Alden dengan sombongnya.

"Anda bukan orang penting untuk saya ketahui. Lagipula informasi itu tidak penting sama sekali. Kalau begitu saya pergi dulu. Selamat siang kakak bajing*n ku." Estrella langsung saja lari dan Alden sontak mengejarnya.

Apa yang kalian harapkan dari mereka? Alden akan melepaskan Estrella begitu saja? Oh tidak mungkin. Bahkan saat ini leher Estrella sedang di jepit oleh Alden.

"Sialan, hey saya tidak bisa bernapas. Kalau saya mati bagaimana? Saya belum sempat menikahi tuan kekar....uhukk... Setidaknya biarkan aku melangsungkan pernikahan dulu baru kau boleh membunuhku uhuk..." Estrella sampai terbatuk-batuk gara-gara cekikan Alden.

"Minta ampun terlebih dahulu baru ku lepaskan." Ancam Alden.

"Tidak akan pernah tuan brengsek. Oh lihat diatas sana ada gajah terbang!" Kata Estrella sambil menunjuk awan. Oke, kali ini Estrella sedang menipu Alden. Durhaka.

"Mana? Dimana ada gajah bisa terbang? Aku ingin melihatnya." Alden seketika melihat kelangit dan mencari keberadaan gajah yang sangat mustahil untuk terbang kecuali diangkut oleh pesawat terbang.

"Bodoh! Mau saja saya tipu. Wleeee." Girang Estrella dengan menjulurkan lidahnya pertanda mengejek sang kakak karena berhasil keluar dari kungkungan yang dari tadi membelenggunya.

Estrella melanjutkan larinya bermaksud untuk melarikan diri. Tapi sayang seribu sayang, namanya nasib tidak ada yang tahu tenan-teman. Baru saja Estrella berharap perjalanannya ke dapur selamat sentosa sekarang ia dihadapkan dengan cobaan lain yang menghampiri.

Brukkk

Ya, itu terjadi lagi. Kali ini bukan kepergok saat gibah, tapi ia malah bertabrakan dengan Davian yang sialnya menghalangi jalannya. Kenapa brengsek dua ini selalu saja mengganggu kesenangan Estrella sih?

"Anyimmm, kurang sabar apa sih gue? Dari tadi sial Mulu." Umpat Estrella dengan suara yang amat sangat pelan sampai davian bahkan tidak bisa mendengarnya.

"Apa yang kau bicarakan gadis gila. Kau mengumpat ya?" Selidik davian dengan mata menyipit.

"Ti-tidak, kau salah dengar. Lagian kau menghalangi jalanku, aku sedang dikejar si gila dan kau malah menghambat lariku sialaaaaannn." Maki Estrella sambil memukuli davian. Hubungan mereka sudah sangat harmonis ya?

IMPRESSIVE TRANSMIGRATION (Fate : change the story line)  Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang