Mochi pundung ah, ini yang komen 1 orang bisa 15 komen sendiri gak fair... kalian nih bikin gemes banget sih, mau tak ngap lama-lama huhuhu
***
Suasana terkini dari perbatasan saat ini terasa normal. Normal? Tunggu dulu, sudah berapa lama Estrella tidak merasakan kenormalan semacam ini? ia sekarang tengah berada dikamarnya yang sederhana selama ia berada di pengasingan.Sunyi, tidak ada suara berisik dari Sean, tidak ada suara keluhan para warga yang terkena penyakit, dan tidak ada suara marie yang berisik membangunkan paginya yang inda...
Bruakkkkk
“Nona Ella, bagaimana kondisi nona saat ini? apakah terasa pusing? Pegal linu? Bibir pecah-pecah?” tanya Marie kahwatir.
‘terdengar seperti iklan kalpanax atau cap kaki 3 ya.’ Renung estrella sambil melamun.
“Nona? Nona Ella? Nona bisa dengar suara saya?” tanya marie sambil mengerakan tangannya didepan mata nonanya untuk memastikan kesadarannya.
Estrella yang mulai tersadar langsung mengalihkan pandangannya pada marie. Baru saja ia merasakan pagi yang normal, suara marie sudah mengambil kesadarannya saat ini. seoertinya estrella memang tidak ditakdirkan untuk memiliki hari yang normal.
“Aku bisa mendengar suaramu marie.” Jawab estrella menegakan badanya di kepala ranjangnya.
"Omong-omong kenapa aku bisa berada di ranjang ini marie? Aku ingat kemarin masih berada di tengah hutan dengan putra mahkota dan lelaki bangkotan [dani]”
Marie menyeringitkan dahinya, “Lelaki bangkotan? Oh maksud nona adalah pria dengan jenggot tipis yang tampan itu kan?” tanya marie dengan mata berbinar seolah ia menemukan pencerahan mengenai laki-laki tampan yang semalam ia lihat dibawah sinar rembulan dengan begitu gagahnya.
“Tampan? Kau bergurau? Jangan membahasnya atau kurasa aku akan memuntahkan makanan dalam perutku.” Ucap estrella sambl memutar matanya jengah “ Jadi bisa ceritakan kenapa aku malah tertidur cantik diranjangku yang keras ini tadi malam?”
“Eummm... tadimalamnonadigendongolehyangmuliaputramahkota.” Ucap marie dengan sangat cepat tanpa jeda membuat estrella menyeringit kebingungan.
Dengan tatapan tajamnya estrella menunjukkan sikap tegasnya, “Bicara dengan perlahan marie! Aku bahkan tidak bisa mengartikan apa yang kau maksud. Aku diapakan putra mahkota?”
Marie tahu bahwa jika menyangkut putra mahkota, nonanya ini selalu dalam mode macan. Bahkan belum sempat membahasnya marie bisa kena cakar duluan.
Dengan menghembuskan napas pelan marie mulai mengumpulkan niat untuk bicara. “Nona Ella digendong oleh yang mulia putra mahkota. Tapi saya yakin 1000% bahwa yang mulia benar-benar niat menolong nona tanpa niat apapun. Sepertinya.” Marie memelankan kata terakhirnya, karena based on true kejadian kemarin, sean terlihat sangat khawatir dengan estrella seperti suami yang mengkhawatirkan istrinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
IMPRESSIVE TRANSMIGRATION (Fate : change the story line)
Teen FictionHARSH WORDS (Bahasa Kasar) || PG 15+ (Bukan novel terjemahan) Karya asli mochiatmadeva, no copas! " Cerita macem apa ini? Bukan antagonisnya ya mati ngapa malah figurannya? Udah perannya cuman selewat malah mati lagi. Mending kabur kek terus jadi pe...