***
"Kurasa kau bukan orang yang pelupa dan tidak tahu terimakasih ella tapi ternyata. Aku kecewa padamu! " marah davian pada Estrella yang sekarang sedang menjewer telinganya."Ya ya yakkkk, ini sakit davian gilaaaaa. Kau kasar sekali pada perempuan imut sepertiku ini. Bagaimana jika kau punya istri nanti? Oh iya aku lupa, kau kan sampah kerajaan, mana ada perempuan yang mau dengan kau! Wleee..." Ella menjulurkan lidahnya pada davian.
Mendengar perkataan Estrella yang sedikit kasar, tentu kakaknya yang satu lagi yang tidak lain adalah Alden, tidak menyukai hal itu. Sontak saja Alden langsung menjewer telinga sebelah kanan Estrella. Sekarang, telinga Estrella penuh dengan jeweran sayang dari kakak-kakaknya.
'Jeweran sayang kepalamu kotak!'
"Yak, ada apa dengan kalian ini. Aku salah apa sih sebenarnya? Coba bicara pelan-pelan dan jangan main kekerasan fisik seperti ini. Nanti aku murka dan pergi dari kalian loh, kalian mau?" Tanya Estrella tajam pada Alden dan juga davian.
Mereka langsung saja melepaskan jeweran itu dan kembali ketempat semula. Jujur saja, kedua orang ini tidak akan pernah melepas Estrella dari kehidupan mereka kecuali saat Estrella menikah nanti.
"Salahmu sendiri, aku kan sudah bilang ingin makanan buatanmu, kau juga sudah menyetujuinya." Davian mengerucutkan bibirnya lucu.
Sontak saja para prajurit dan maid terbelalak melihat majikannya yang seperti itu. Jarang sekali si tampan itu mengerucutkan bibir dengan lucunya seperti itu.
'lucu? Lucu kau bilang? Dia seperti orang ayan! ' maki Estrella.
Langsung saja Estrella menabok mulut menyebalkan davian. Ia sebal mempunyai kakak yang sering cosplay menjadi pria cute. Itu menjijikan.
"Jika kau mengerucutkan bibirmu lagi, aku tak segan untuk memindahkan kepalamu ke tanah saat ini juga." Ancam Estrella.
Reaksi davian? Dia tersenyum, dia memang gila. Menurutnya, ancaman seperti itu sudah biasa dihadapi terutama diucapkan oleh para musuhnya. Tapi kali ini berbeda, adiknya yang mengucapkan seperti itu. Dia, dia merasa hangat dengan keakraban Estrella padanya.
"Hehehe baiklah, lupakan itu. Sekarang aku mau makan makanan buatan mu. Buatkan ya?" Kata davian dengan mengerjap lucu.
'sial, mata gue ternodai. Ini kakaknya siapa hey, coba bawa pulang sepet mata gue.' maki Estrella lagi.
"Aku juga mau." Ucap Alden singkat.
"Kalian ambil sendiri saja, aku malas." Balas Estrella dengan muka yang di melas-melaskan. Ia sungguh malas sekali untuk mengambil makanan mereka. Lagian sejak kapan mereka mau mencicipi masakannya. Biasanya Estrella melewat saja, mereka langsung melengos. Dunia novel memang segila itu kawan.
"Ella." Alden dengan suara rendahnya menekankan nama Estrella, pertanda dia tidak ingin dibantah.
'anjir, gue bukan babu sialan. Nyuruh-nyuruh Mulu, entar gue ganti nama jadi Surti ajalah.' hati Estrella menghitam dengan panggilan kakaknya itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
IMPRESSIVE TRANSMIGRATION (Fate : change the story line)
Teen FictionHARSH WORDS (Bahasa Kasar) || PG 15+ (Bukan novel terjemahan) Karya asli mochiatmadeva, no copas! " Cerita macem apa ini? Bukan antagonisnya ya mati ngapa malah figurannya? Udah perannya cuman selewat malah mati lagi. Mending kabur kek terus jadi pe...