Twenty Five (25)

24.9K 3K 172
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.




***
Kali ini estrella tidak bermalas-malasan lagi teman-teman. Sekarang Estrella mempunyai misi penting dalam memajukan perbatasan ini. Hal yang ia lakukan sekarang adalah menuju ke pemukiman tempat peristiwa tragis terjadi (read: didorong ke kubangan lumpur).

Tapi yang Estrella keluhkan sekarang adalah Marie yang dari tadi mengintilinya seperti anak monyet yang tidak bisa lepas dari ibunya. Hidup Estrella mungkin memang ditakdirkan untuk direcoki.

"Yak, berhenti mengikutiku Marie. Kau diam saja dirumah, aku hanya sebentar di pemukiman itu." Jengah estrella karena marie dengan percaya dirinya malah memegangi gaunnya seperti mama minta pulsa.

Selain itu Marie juga mengeluarkan puppy eyes nya membuat Estrella yang tadinya kekeuh tidak ingin mengajak Marie sekarang menjadi luluh.

"Baik, baiklah kau boleh ikut. Dengan syarat kau jangan memanggilku putri atau embel-embel lain yang berhubungan dengan gelar kerajaan. Mengerti?" Tanya Estrella dengan mengacungkan kelingkingnya.

Marie yang bingung dengan sodoran kelingking Estrella sontak saja menggeleng. Untuk apa menyodorkan kelingking? Kalau menyodorkan makanan mungkin Marie akan memakannya.

"Huft, dari kalimat ku yang sangat sederhana itu bagian mana yang belum kau mengerti?" Lelah Estrella mempunyai maid macam Marie.
Sudah tidak ada akhlak, bodoh pula.

"I-itu saya tidak paham kenapa nona menyodorkan kelingking nona? Nona ingin saya melakukan apa?" Tanya Marie polos.

Oke, kalau diingat-ingat ini adalah novel dengan genre kerajaan dan tidak ada yang mengetahui mengenai pinky promise. Jadi hal yang dilakukan Estrella ini sebenarnya cukup absurd right?

"Sudah lah aku lelah, sebaiknya kita cepat pergi dengan kereta sebelum hari semakin panas dan kulitku menghitam." Estrella tidak menganggapi pertanyaan Marie karena percuma. Dijelaskan sampai Korea dan bertemu Kim Jong un Marie tidak akan paham. Yang ada dia sendiri yang pusing.

Baru saja kaki strella melangkah menaiki kereta, duo serigala malah memanggilnya.

"ELLA KAU MAU KEMANA? KENAPA TIDAK IZIN PADAKU?" Teriak davian pada Estrella dengan jarak yang lumayan jauh dan lumayan membuat Estrella malu.

"DIAM KAU UDIK, AKU TIDAK BUTUH IZIN MU." Jawab Estrella dengan berteriak juga membuat rumah ini seperti hutan belantara yang isinya monyet semua.

"Ella. Siapa yang mengajarimu untuk bersikap tidak sopan seperti itu?" Tanya Duke dengan suara yang rendah. Sebenarnya dari tadi Duke ada didekat Estrella dan Marie saat mereka berdebat. Hanya saja kehadirannya sepertinya sulit dideteksi dan terkesan seperti jelangkung.

"Eh ada ayah. Ayah sedang apa disitu? Berpura-pura menjadi lampu taman atau bagaimana?" Bingung Estrella sambil menganggaruk kepalanya yang tidak gatal.

Ayahnya tidak menjawab dan malah menajamkan tatapannya pada Estrella. Estrella ini sebenarnya banyak dosa atau bagaimana? Kenapa setiap akan pergi, selalu saja ada yang menghadang.

IMPRESSIVE TRANSMIGRATION (Fate : change the story line)  Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang