Eleven (11)

35.4K 4.1K 48
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.



***

"Ini tentang...

Adikmu Ella. Tadi ayah memohon pada putra mahkota untuk mengganti hukumannya agar lebih ringan dan putra mahkota menggantinya dengan pengasingan di perbatasan." Ucap Duke dengan tenang.

"Sebentar, mengapa ayah jadi peduli dengan Ella? Apakah ada sesuatu yang membuat ayah mengubah sikap ayah kepada Ella seperti sekarang ini?" Tanya alden dengan raut wajah yang menyiratkan kalau ia kebingungan.

"Apakah kau tidak merasa kalau sikap Ella sudah berubah?" Duke malah balik bertanya pada sang anak.

"Hmm ya dia agak berbeda dari terakhir kulihat. Dia tidak bersikap kasar, menjadi mudah menangis dan merasa kesakitan. Tapi kurasa itu hanya tipu daya Ella saja untuk menarik perhatian kita. Bukankah dia biasanya seperti itu ayah?" Alden mulai mengingat apa saja yang berubah dari Estrella.

"Itu bukan cara biasa yang Ella gunakan untuk menarik perhatian. Kau tahu sendiri kalau Ella akan lebih memberontak jika ia mencari perhatian bukan? Ia sedang sakit dan benar-benar sakit. Kita tidak boleh mengabaikannya, atau kita akan kehilangannya seperti kita kehilangan ibumu." Kepala Duke menunduk, dan tangannya mengurut pelan pelipisnya. Ia bingung dan ia takut akan terjadi sesuatu dengan anaknya.

"Sakit? Apa maksud ayah?"

"Kau ingat dipengadilan Ella memuntahkan darah? Selain itu beberapa hari ia tidak sadarkan diri. Selama ini ayah diam-diam memerintahkan dokter kerajaan untuk memeriksanya pada tengah malam. Dokter bilang bahwa penyakit Ella bukan penyakit biasa dan penyakit itu menggerogoti jiwanya. Kita tidak tahu sampai kapan Ella bisa bertahan." Duke mengalihkan pandangannya untuk menghalau rasa sedih yang sedang bersarang dihatinya. Setelah pujaan hatinya yang pergi, apakah anak perempuannya juga akan menyusul? Duke menyesal karena selama ini tidak bisa menjaga dan merawat Estrella dengan baik layaknya kedua kakaknya.

Flasback

"Salam yang mulia Duke, saya disini untuk melaporkan Keadaan putri estrella." Ucap dokter kerajaan setelah dirinya selesai memeriksa Estrella.

"Bagaimana keadaan putriku?" Duke bertanya dengan nada khawatir.

"Begini tuan Duke, putri Estrella memiliki penyakit yang tidak biasa. Sepertinya penyakit itu terus menggerogoti jiwa putri yang mulia." Jawab sang dokter menelisik.

"Apakah putriku bisa sembuh seperti sedia kala?"

"Kemungkinannya hanya 25% tuan Duke, itupun jika ada kemauan dari putri Estrella sendiri." Sedih sang dokter menjelaskan.

Flashback end

"Jadi karena itu ayah mulai memperhatikan Ella? Tapi bagaimana kita memperhatikan Ella kalau sebentar lagi ia dikirim ke perbatasan? Ayah tahu sendiri hanya orang-orang tertentu yang bisa selamat untuk pulang dari perbatasan." Alden sebenarnya sudah curiga sejak awal kalau adiknya menderita suatu penyakit saat estrella memuntahkan darah di pengadilan. Tapi, ia terus menyangkal hal itu dalam pikirannya. Setelah tahu kalau adiknya seperti ini, akankah sikapnya pada Estrella berubah? Rasanya akan sulit.

IMPRESSIVE TRANSMIGRATION (Fate : change the story line)  Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang