Uhuy mochi balik lagi gaes
Jangan lupa ibadah dan protokol kesehatan ya
Oh iya, mochi apdet nungguin 1k reader ya wkwkw
Sama mau ngasih tahu dikit setelah update chapter yang ini, mochi mau ujian speaking inggris dulu, jadi update mungkin agak telat wkwkw doain lancar ya
Oh iya chapter ini kita serius ya, Estrella mau memajukan pemukiman kumuh dulu wkwkwk
Oke udah cuap-cuapnya happy reading semuaaa ❤️
***
"Hey kau jangan marah padaku. Aku kan memang tidak begitu dengar namamu, wajar saja terjadi kesalahan bukan begitu Kean? Ayolah kakak cantik ini sama sekali tidak berniat menjelekkan namamu." Mohon Estrella pada Kean."Shhtt Marie? Kenapa kau diam saja dan tidak membantuku. Anak kecil ini kunci memajukan pemukiman kumuh loh!" Bisik Estrella pada Marie yang berada di belakangnya.
"Ya itu kan salah putri sendiri kenapa jadi saya yang disuruh tanggung jawab?" Marie balik berbisik pada Estrella.
'allahuakbar, punya maid satu aja udah ribet gini apa lagi punya 10 udah gue tebas kali ah' ratap Estrella dalam hati mendengar jawaban Marie.
"Kean, kakak minta maaf ya. Apa yang bisa kakak lakukan demi Kean agar bisa memaafkan kakak?" Tanya Estrella pada Kean yang sekarang sedang menampilkan smirk nya pada Estrella.
"Aku ingin semua uangmu dan istanamu!" Ucap Kean dengan percaya diri.
"Maaf adik kecil, selain kakak kesini tidak membawa uang, istana kakak juga bukan milik kakak tapi milik Duke aldrich. Kalau kau mau minta, minta saja padanya! Kenapa malah minta pada kakak? Kakak ini gelandangan kau tahu. Tidak punya uang dan tidak punya istana." Sebal Estrella. Ia memang gelandangan kalau tidak hidup bersama si Duke itu.
Kean menjadi lesu setelah mendengarkan apa yang Estrella ucapkan. Estrella yang melihat hal itu tentu saja merasa kasihan. Tapi apa mau dikata, dia sangat miskin, udah miskin duit miskim harta pula.
" Dari pada kekayaan yang sehari bisa habis, bagaimana kutawarkan sesuatu yang menguntungkan untukmu dan pemukiman ini?" Tanya Estrella pada Kean.
Tetapi Kean seakan tidak tertarik dengan hal itu. Sehingga membuat Estrella bingung. " Hey bocah tengik, kau tidak mau? Bukankah itu hal menguntungkan?" Tanya Estrella.
"Lupakan saja penawaranmu itu gadis gila. Pemukiman ini sudah tidak ada harapan kecuali kau mau membuka training khusus pencopet." Mulut Kean memang terkadang bisa berbisa seperti itu.
"Heh bocah, aku ini dosanya sudah menumpuk. Kau malah mau menambah dosaku dengan training pencopet? Kalau mau masuk neraka jangan ajak-ajak dong gak elit banget." Sebal Estrella dengan bersidakep.
"Lagian kenapa kau begitu pesimis dengan pemukiman ini? Masih ada harapan." Estrella berucap sungguh-sungguh pada Kean.
Kean menaikkan bahunya, "kemarin ada seorang bapak tua Bangka yang ingin memajukan pemukiman ini. Tapi dia akhirnya mengajarkan menjahit, karena kami tidak memiliki keahlian memegang senjata atau lainnya. Apakah pak tau Bangka itu gila? Dia pikir kami ini perempuan atau bagaimana sampai disuruh menjahit." Bibir Kean terasa maju satu meter saking jengkelnya.
'bapak tua Bangka yang situ sebut itu bapak gue jancukkkkk....' sebal Estrella.
"Hehehe lupakan pak tua Bangka yang tidak berguna itu. Kalau dengan kakak cantik pemukiman akan lebih maju. Jadi bisa beri tahu keahlian kalian padaku?" Kata Estrella sambil tersenyum terpaksa.
"Tidak ada." Jawab Kean acuh.
'hmmm bangsat ini anak. Yuk Tante jual aja sini.' batin Estrella meronta.
KAMU SEDANG MEMBACA
IMPRESSIVE TRANSMIGRATION (Fate : change the story line)
Novela JuvenilHARSH WORDS (Bahasa Kasar) || PG 15+ (Bukan novel terjemahan) Karya asli mochiatmadeva, no copas! " Cerita macem apa ini? Bukan antagonisnya ya mati ngapa malah figurannya? Udah perannya cuman selewat malah mati lagi. Mending kabur kek terus jadi pe...