Sixteen (16)

33.8K 3.9K 100
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.



***
Keesokan harinya, Estrella sudah terbangun dan saat ini tengah berkaca sambil Marie menata rambutnya. Kenapa ada Marie? Karena marie dibawa ke pengasingan atas dasar kemauannya sendiri. Padahal kemarin Estrella sudah melarangnya untuk ikut dengan alasan tidak ingin merepotkan dan akan susah hidup diperbatasan. Tetapi, pelayan pribadi akan berbeda dengan pelayan biasa. Mereka memiliki rasa simpati berlebih pada majikannya dan akan lebih setia. Mengikuti kemanapun sang majikan pergi meskipun ke pengasingan sekalipun.

Estrella yang tidak bisa melarang, memasrahkan keputusan pada sang ayah dan Duke aldrich tentu mengiyakan. Sebut saja balas Budi untuk perlakuannya yang selama ini sangat tidak pantas untuk sang putri.

Oh iya, mengenai kejadian pingsan kemarin. Davian sempat khawatir dan menjaga Estrella dikamarnya. Tetapi, karena Estrella tidak kunjung sadar maka Marie bersikeras untuk bergantian menjaga estrella dan menyuruh davian untuk tidur.

"Marie, hari ini apa kira-kira akan kulakukan? Aku tidak tahu seluk beluk perbatasan ini." Tanya Estrella nonformal pada Marie. Entah lah sejak kapan ia menghilangkan keformalan pada semua orang. Mungkin sejak si bajing*n davian menamparnya atau mungkin sejak Duke berperilaku tidak waras terhadapnya. Entahlah dia pusing sekarang.

"Saya juga baru kali ini ke perbatasan putri. Bagaimana kalau putri bertanya pada tuan alard sevalier? Beliau jendral perang, tentunya dia akan mengetahui seluk beluknya." Jawab Marie setelah selesai menata rambut Estrella.

"Oh iya ada benarnya juga. Kalau begitu aku akan mengajak si tampan untuk pergi menjelajahi perbatasan." Senyum Estrella mengembang, dan Marie hanya memperhatikan majikannya seraya menatap bingung.

***

Saat ini Estrella sedang melihat kanan kiri. Tampaknya dia sedang mencari sang pujaan hati. Setelah lama menyusuri jalan setapak sepanjang basecamp, Estrella justru tidak menemukan siapapun disana.

'apa orang-orang pada latihan ye? Kok kagak ada siapa-siapa disini. Mana babang tampannya gue heyyy 😭'

Lama mencari, Estrella tidak menemukan siapapun. Akhirnya ia pun memutuskan untuk menyusuri perbatasan sendirian tanpa penjagaan. Lama berjalan, akhirnya Estrella sampai pada suatu pasar. Tempatnya tidak begitu ramai, dan tenang. Tidak seperti pasar yang ada di pusat kerajaan yang sangat amat ramai dan berisik oleh para pedagang.

Estrella melihat kanan kiri, mengamati transaksi jual beli para pedagang dan melihat apa yang di perjualbelikan oleh mereka. Disana ternyata banyak juga makanan dan minuman seperti yang berada di dunia Estrella. Tetapi, memang dasarnya orang Indonesia ya. Makanan seenak apapun kalau tidak ada mie ayam, seblak, sambel terasi, petai, jengkol dan lain-lain memang terasa sangat kurang.

Sambil terus melihat-lihat Estrella akhirnya mendapat pencerahan dengan melihat siluet alard yang sedang berada di dekat gang yang bersebelahan dengan tukang roti. Baru saja akan menghampirinya, Estrella malah dikejutkan dengan seorang wanita yang menghampiri alard.

IMPRESSIVE TRANSMIGRATION (Fate : change the story line)  Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang