Thirty Five (35)

19.5K 2.5K 631
                                    

Halo gaes mochi balek lagi

Tapi bentar ya, Mochi mau kasih sedikit note buat para pembaca baru hehehe

Jadi di cerita ini memang banyak kata-kata kasarnya, mungkin kalo pembaca lama udah tau sih ya dan tertera dengan sangat besar di bagian deskripsi wkwkwk

Karakter Estrella emang mochi bikin gitu, kadang bego, kadang ngomongnya gak bisa dikontrol dan kasar. Karna emang dia bukan dari dunia itu kan, jadi karakter dia dari dunianya dulu kebawa 😂

Kalau ada part yang gak sinkron satu sama lain mohon dimaafkan, karna balik lagi ya, ini semua imajinasi mochi aja.

Untuk kalian yang selalu setia baca Impressive transmigration dari awal, makasih banget ya😍 i lup u pokoknya

Oke, udah segitu aja cuap-cuapnya

Jangan lupa ibadah dan protokol kesehatannya ya temen-temen

Happy reading ❤️

***
"Hoaaammm aku mengantuk yayah, bialkan aku tidul." Estrella bahkan menunjukkan wajah kecilnya yang sayu tapi ketara sangat marah.

Kenapa Estrella marah? Apa karena kredit sendal belum dibayar?

Tentu bukan. Estrella sangat jengah karena seminggu ini ia harus tidur dengan ayahnya dengan alasan takut digondol kalong Wewe eh maksudnya penculik bayaran.

"Ya Tuhan, yayahhhhh aku kalau malah nanti mam Yayah loh!" Ucap Estrella menakuti Duke.

"Ayah tidak takut nak. Ayah lebih takut kehilanganmu. Kenapa ayah ingin bersama anak ayah ini selamanya ya. Ella tidak usah menikah ya nak?" Duke merasakan air matanya menggenang di pelupuk mata. Ya, anak bungsunya sudah besar mirip sekali dengan ibunya. Anak yang dulu ia sia-siakan karena ia anggap sudah membunuh istrinya itu ternyata adalah harta berharganya.

Dia tidak akan memberikan anaknya yang menggemaskan ini pada para pria hidung belang manapun, termasuk Sean. Anak itu sudah terlihat belangnya. Sudah punya tunangan, masih saja mengurusi Estrella.

Meskipun bebet bobotnya bagus, Duke tidak akan membiarkan Estrella dengan Sean. Dia ingin mendidik anaknya menjadi perempuan tangguh, bukan pelakor! Savage sekali bapak Duke ini.

"Tapi Yayah, Ella bisa tidul sendili. Lanjangnya sempit kalau Yayah ikut tidul dengan Ella. Tubuh Yayah sepelti beluang Alaska. Mengelikan hiiiii...." Estrella bahkan saat ini memperagakan apa yang ia maksud beruang. Ayahnya memang sebesar itu, ingatkan Estrella untuk mencari lelaki modelan ayahnya ini ya.

"Hey ayah ini gagah nak, kenapa disamakan dengan beruang?" Duke tentu tidak terima dengan ucapan Estrella. Ia bahkan berperang setiap hari, perang sana sini, Nyambi jadi kuli bangunan juga, masa dikatakan beruang. Sia-sia sekali perjuangannya.

"Tapi Yayah kenapa harus tidul dengan Ella? Kamal Yayah bahkan lebih besal. Disini sempit, nanti Yayah lisih lagi." Sebenarnya Estrella sedang menerapkan ilmu negosiasinya. Ia ingin tidur sendiri dan berguling sana-sini. Duke ini memang menyebalkan dan keras kepala ya.

"Tidak, ayah tidak risih. Ella sebelah sini nak, ayah peluk ya." Duke bahkan menyediakan selimut yang tebal untuknya dan Estrella.

"Yayah aku sepeltinya ingin malah. Kenapa sih Yayah peluk Ella telus. Ental kalau gepeng bagaimana? Yang mau menikahi Ella nanti pada kabul loh." Negosiasi satu gagal, ayo kita lancarkan negosiasi dua.

"Kalau Ella marah nanti ayah bilang putra mahkota ya. Nanti Ella bukan marah dengan ayah, tapi malah masuk penjara. Mau? Kan tadi ayah bilang Ella jangan menikah, Dengan ayah saja sampai tua ya." Kali ini malah Duke yang melancarkan negosiasinya. Jadi kenapa disini banyak negosiasi? Apakah sekarang mereka berada di pasar loak atau bagaimana?

IMPRESSIVE TRANSMIGRATION (Fate : change the story line)  Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang