Fifty one (51)

5.3K 555 26
                                    

Halo mochi kambek Maaf karena lagi ada di fase stress nyari kerjaaaa 😂Makanya jarang update, doakan mochi cepet dapet kerja ya man teman ❤ lope sekebooonnn

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Halo mochi kambek
Maaf karena lagi ada di fase stress nyari kerjaaaa 😂
Makanya jarang update, doakan mochi cepet dapet kerja ya man teman ❤ lope sekebooonnn


***
“Sudah kuduga pasti seperti ini.” Keluh Estrella dengan wajah yang ditekuk.

“Putri harus sabar, ini adalah cobaan.” Jawab marie yang saat ini tengah berada di tempat yang sama dengan Estrella.

Pengap, gelap dan sempit.

Bukan, itu bukan WC melainkan peti.

Ya, saat ini Estrella dan Marie sedang berada dalam peti kemas besar yang tepatnya berada di bawah dek kapal.

Sebenarnya dari case 143 kemarin Estrella merasa menjadi korban karena rencana yang mereka jalankan sangatlah mentah. Saking mentahnya ia bahkan tidak tahu rencana kedepannya akan bagaimana. Salahkan saja Sean dan otak udangnya yang membuat rencan spontan jangka pendek seperti saat ini.

Mungkin tujuan Sean memasukkannya dan marie kedalam peti kemas dengan sedikit lubang ini agar mereka tidak ketahuan kalau mereka menyusup. Tapi tidak begini juga sih!

Estrella saat ini merasa kesabarannya sedang berlomba menggapai garis finish. Dia juga kebingungan, setelah mereka sampai lalu apa?

Apa rencananya ya tuhan?

“Sampai kapan kita harus berdempetan seperti ini Marie?” jengah Estrella.

“Perkiraan sampai 12 jam kedepan putri.” Canggung Marie.

“APAAAA?! KAU GILA? JADI KITA AKAN BERDEMPETAN SEPERTI INI SAMPAI 12 JAM? KAU PIKIR AKU KUAT? TENTU TIDAKKKK!” teriak estrella tertahan. Ia masih ingat kalau saat ini mereka ada dalam misi.

Marie dengan cepat membekap mulut Estrella dengan wajah ketakutan,
“Putri mohon hukum hamba  setelah ini, tapi kita tidak boleh berisik atau kita bisa mati disini.”

Mendengar kata mati Estrella tiba-tiba mati kutu. Ia tidak boleh mati dulu, novel ini harus selesai dengan baik.

Brakkkk

Benar saja ketakutan Marie terjadi.

Terdengar suara pintu dibuka dengan agak keras apakah itu awak kapal dari kerajaan Adney? Kalau iya bisa jadi geprek Estrella dan Marie.

Estrella yang ketakutan dengan suara bergetar menyampaikan pesan terakhirnya, “Ssttt Marie jangan lupa sampaikan ucapan maafku yang terakhir untuk ayah ya? Jangan lupa juga bilang pada Alden untuk tidak sering membuat ayah migrain, bilang pada davian untuk berhenti bersikap konyol dan terakhir bilang pada sean untuk berhenti menggoda janda-janda di......”

“di? Lanjutkan kalimatmu Ella.” Suara bass terdengar tiba-tiba.

Masih dengan menutup matanya estrella bertanya, “Marie? Apakah kau minum obat hormon? Kenapa tiba-tiba seperti suara pria? Kau tidak mencoba untuk berubah menjadi lucinta luna kan?”

IMPRESSIVE TRANSMIGRATION (Fate : change the story line)  Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang