Happy Reading!
Langit malam dengan gemericik air hujan menemani kebersamaan seorang ibu dengan keempat putranya.
Di sana tepatnya di sebuah ruang keluarga dengan interior mewah, terdapat seorang ibu yang menemani aktivitas anak-anaknya.
Si sulung nampak sedang sibuk mengerjakan PR dari sekolahnya. Sang adik kembar asyik menggambar bersama di karpet bulu depan tv. Dan si bungsu asyik memakan cookies coklat dipangkuan sang bunda.
"Bunda, cookies El dah habis, El mau lagi." Ucap bocah Lima tahun dengan wajah comot penuh noda cookies pada bunda nya.
"El mau cookies lagi? Baiklah bunda ambilkan. Tunggu sebentar ya.." bunda bangkit dari duduknya dan mendudukkan si bungsu di karpet berbulu
"Bunda, sekalian bawain vino susu coklat yaa.." sahut bocah berusia tujuh tahun.
"Lio juga mau , bunda." Sahut saudara kembarnya.
Sang bunda tersenyum dan mengangguk kemudian mengalihkan pandangannya pada si sulung, "Abang mau diambilkan apa, hemm??"
"Dewa gak mau apa-apa, Bun." Sahut anak laki-laki berusia 10 tahun yang sibuk dengan PR-nya.
Bunda hanya mengangguk kemudian melangkah menuju dapur. Sementara bunda mereka sibuk membuatkan susu untuk si kembar, keempat anak tadi kembali melanjutkan aktivitasnya. Kini si bungsu sibuk mengganggu kedua kakak kembarnya.
Tiba-tiba dari arah pintu, seorang pria paruh baya melangkah masuk dengan stelan kantor nya.
"AYAH!!!!!" Pekik si bungsu yang menyadari kedatangan sang ayah. Bocah itupun berlari menghampiri ayahnya. Dan dengan senang hati sang ayah langsung menggendong putra bungsu nya.
Mendengar pekikan sang adik, ketiga kakaknya juga menoleh ke arah pintu.
"Loh! Mas Jonathan, kamu sudah pulang?" Sapa Arreta yang meletakkan susu dan cookies anak-anak dimeja, wanita itu kemudian mengambil tas kerja dari tangan suaminya.
"Tumben, ayah pulang jam segini?" Tanya si sulung sambil melihat jam yang baru menunjukkan pukul 7 malam. Pasalnya dia tahu betul tabiat ayahnya, pria itu selalu pulang jam 9 malam.
"Adella, anak-anak ayo masuk!" Ucap Jonathan ke arah pintu dan mengabaikan pertanyaan si sulung.
Tak berselang lama, seorang wanita cantik bersama 3 orang anak laki-laki melangkah masuk kedalam mansion besar keluarga Valholter.
Arreta dan keempat putranya menatap bingung kedatang empat orang asing dirumah mereka.
"Mbak Adella? Kenapa dia kemari, mas?" Tanya Arreta bingung. Arreta mengenal siapa Adella, dia adalah sekretaris suaminya.
Jonatan menurunkan El dari gendongan kemudian melangkah mendekati wanita yang datang tadi.
"Dia adalah istri keduaku, dan ketiga anak ini adalah anak-anakku dan Adella. Mereka akan tinggal bersama kita."
Arreta menatap tak percaya kearah suaminya, dia pun melangkah mendekati Jonathan dan mencengkeram erat jas yang di pakai Jonathan dengan kedua tangannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Really, like this a family?
FanfictionApakah keluarga itu seperti ini?? Ini kisah dari sebuah keluarga yang terlihat harmonis di depan publik, namun kenyataanya keluarga ini sangat kacau. Semua kekacauan itu berawal dari sebuah tragedi kecelakaan. • • • • • • by : Wanda Izza Start :...