Happy Reading!!!
Jonathan dan keluarganya baru kembali ke mansion Valholter Minggu malam. Dan pagi ini, mereka sudah kembali ke rutinitas mereka sehari-hari.Di meja makan kini ada Arreta yang sibuk menata sarapan di bantu bibi Ana. Arreta terlalu larut dalam pekerjaannya hingga dirinya tidak menyadari kehadiran ketiga bungsu Valholter.
"Selamat pagi, bunda." Sapa si bungsu, Delvian.
"Pagi sayang." Sahut Arreta dengan senyuman manisnya.
Sedangkan si kembar Avzra dan Vriza hanya diam dan langsung duduk di tempat mereka.
"Ini sayang, makan yang banyak hemm..." Seru Arreta sambil meletakkan sepiring sarapan dihadapan Delvian. Si bungsu Valholter itu hanya mengangguk dan mulai memakan sarapannya.
"Kalian mau sarapan lauk apa? Biar bunda ambilkan." Tanya Arreta kepada si kembar Avzra dan Vriza.
"Tidak, terimakasih. Kami bisa mengambilnya sendiri." Jawab Avzra sedangkan Vriza sudah asyik melahap sarapannya.
Arreta hanya mengangguk menanggapi perkataan Avzra dan memilih duduk ditempatnya. Tak berselang lama anggota keluarga lainnya datang dan sarapan bersama.
Sarapan sudah selesai. Tanpa banyak bicara Arlavan bangkit dari tempatnya dan mengode kedua adik kembarnya untuk segera pergi. Avzra dan Vriza hanya mengangguk dan segera mengikuti sang kakak meninggalkan meja makan.
"Ayo El. Hari ini Abang anterin kamu ke sekolah." Ucap Marvino dan diangguki setuju oleh Delvian. Keduanya pun juga meninggalkan meja makan dan menyisakan Jonathan, Arreta, Dewa dan Marcellio saja.
"Dewa, ayah percayakan semua urusan kantor hari ini sama kamu, karena ayah ada perkejaan di luar kota. Dan kalau kamu kerepotan, minta tolong pada Marcellio." Ucap Jonathan saat dewa baru berdiri dari duduknya. Dewa hanya mengangguk menanggapi perkataan ayahnya.
"Lio, pergi dan bantu abangmu dikantor setelah pulang kuliah." Lanjut Jonathan menatap putranya yang lain.
"Iya yah, kebetulan hari ini Lio cuma ada satu mata kuliah." Jonathan bangkit dari duduknya dan menepuk pundak Marcellio pelan.
"Memang mas mau kemana?" Tanya Arreta saat Jonathan hendak melangkah pergi.
"Saya harus ke Bandung untuk memantau perkembangan proyek disana." Ucap Jonathan kemudian berlalu begitu saja.
Dewa berdecak kesal saat mendengar perkataan Jonathan. 'ck Proyek di Bandung udah selesai bulan lalu, terus ayah mau pantau proyek yang mana lagi? Tinggal bilang ingin menemui istri keduanya aja susah amat.'
"Dewa berangkat, Bun." Pamit Dewa kemudian berlalu pergi.
"Lio juga berangkat Bun." Sahut Lio kemudian melangkah pergi juga.
Arreta terdiam beberapa saat, kemudian segera berlari ke kamarnya. Wanita itu mengambil tas dan kunci mobilnya kemudian berlalu pergi melajukan mobilnya meninggalkan mansion Valholter.
***
Jonathan pergi ke Bandung bukan untuk memantau perkembangan proyek disana. Melainkan menemui belahan jiwanya yang sampai saat ini masih nyaman memejamkan matanya.
Adella, wanita pujaan hati Jonathan sudah 5 tahun lamanya terbaring tak berdaya di ranjang rumah sakit. Adella dinyatakan koma setelah tragedi yang menimpanya lima tahun lalu.
Hari itu Adella sedang mengunjungi kantor Jonathan guna mengantarkan makan siang. Namun satu jam setelah mengantarkan makanan untuk Jonathan, Adella terjatuh dari rooftop kantor Jonathan.
![](https://img.wattpad.com/cover/265392311-288-k126154.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Really, like this a family?
FanfictionApakah keluarga itu seperti ini?? Ini kisah dari sebuah keluarga yang terlihat harmonis di depan publik, namun kenyataanya keluarga ini sangat kacau. Semua kekacauan itu berawal dari sebuah tragedi kecelakaan. • • • • • • by : Wanda Izza Start :...