10. Kesalahpahaman

1.7K 173 13
                                    

Happy Reading!!


Tak pernah terbayangkan sebelumnya dirinya akan melawan saudaranya sendiri hanya untuk pertandingan antar kelas di sekolah. Avzra ingin menolak dan mengundurkan diri, namun apa daya semua teman sekelasnya memaksa dirinya untuk tetap mengikuti babak final kompetisi taekwondo dan melawan adiknya sendiri.

Tak hanya Avzra yang kaget saat mengetahui musuhnya adalah saudaranya sendiri, Delvian pun tak kalah kagetnya.

Delvian benar-benar tak menyangka jika dirinya bisa mengalahkan semua lawannya kemudian masuk ke babak final dan harus melawan kakaknya.

Hari ini takdir sungguh jahat dengan mempermainkan hubungan persaudaraan antara Avzra dan Delvian. Bagaimana mungkin kakak-beradik saling melawan dan melukai satu sama lain?

Tak ada yang bisa melawan takdir, kini kedua bersaudara itu sudah saling berhadapan di tengah arena pertandingan. Keduanya saling menatap dan mengisyaratkan tak ingin melukai satu sama lain.

Hingga aba-aba pertandingan dimulai, keduanya tak ada yang mulai menyerang satu pun. Avzra dan Delvian sama-sama diam diposisi mereka.

"Avzra!!! Ayo lawan! Buat kelas kita menang dalam pertandingan ini!!!" Teriak teman-teman sekelas Avzra.

"El!! Serang lawan Lo!!! Sekarang dihadapan Lo itu bukan saudara Lo, dia lawan Lo sekarang!!!!" Kompor salah satu teman sekelas Delvian.

"Avzra serang!!!"

"Delvian pukul lawan Lo sekarang!!!"

"Ayo! Serang Avzra!!"

"SERANG!!!"

Bugh

***


"AVZRA!!!!" Teriakan Dewangga menggema di ruang tengah kediaman Valholter. Dengan berapi-api pemuda yang masih mengenakan pakai kantor itu melangkah menaiki anak tangga.

Brak

Dengan kasar, Dewangga membuka pintu kamar Avzra dan membuat pemilik kamar yang awalnya tertidur di kasurnya terbangun karena terkejut.

Tanpa membabi buta, Dewangga langsung mencengkeram kerah baju Avzra dan memaksanya beranjak dari kasur.

"Dasar anak tak tahu diri!!!" Dewangga menghempaskan tubuh Avzra ke dinding dengan kasar.

Avzra meringis pelan saat punggungnya membentuk dinding dengan keras.
"Maksud Abang apa??"

"Seharusnya gue yang tanya, maksud Lo apa nyuruh teman-teman Lo gebukin Adek gue sampai masuk rumah sakit, hah??!!!"

"Aku bisa jelasin, Bang. Bukan aku yang nyuruh mereka gebukin El."

"Halah bullshit!! Lo gak terima kalau Lo kalah dari El, kan? Jadi Lo menyuruh teman-teman Lo gebukin El!!" Teriak Dewangga penuh amarah kembali mendorong tubuh Avzra ke dinding.

"Bukan gue, bang!!!"

"Akui saja, brengsek!!"

Bugh

Dewangga yang terbakar emosi langsung melayangkan bogeman ke arah perut Avzra membuat pemuda itu langsung terjatuh sambil mencengkram erat perutnya.

Really, like this a family?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang