03. Rasa iri

2.7K 203 9
                                    

Happy Reading!!!

Setelah dirawat di rumah sakit selama 3 hari, siang ini Avzra sudah diperbolehkan pulang dan sekarang pemuda itu sedang berada di kamarnya bersama saudara kembarnya.

Vriza tampak sibuk mondar-mandir menyiapkan semua hal yang sekiranya dibutuhkan oleh kakak kembarnya nanti.

"Zra, gue udah siapin semua hal yang sekiranya Lo butuhkan, seperti air minum, camilan, charger HP, semuanya hal pokoknya. Jadi Lo gak usah keluar kamar. Makan siang Lo sebentar lagi akan diantarkan pelayan, tadi bang Avan yang masakin sebelum pergi ke studio." Cerocos Vriza kepada kakak kembarnya.

Begitulah Vriza, dia akan menjelma menjadi cowok yang sang cerewet jika menyangkut Avzra dan Arlavan.

"Lo gak usah kayak gitu, Za. Gue udah sehat, gue bisa ambil sendiri apa yang gue butuhin." Protes Avzra yang duduk di atas ranjangnya.

"Biarkan saja, Avzra. Adikmu itu ingin merawatmu yang sedang sakit." Sahut Jonathan yang tiba-tiba masuk ke kamar Avzra.

"Daddy? Di sini?" Heran Avzra menatap bingung Jonathan.

"Iya, kenapa?"

"Ini masih jam 11 siang, Daddy gak ke kantor?" Tanya Avzra tetap menatap bingung Jonathan.

Jonathan tersenyum dan duduk di samping Avzra.

"Putra Daddy lagi sakit, jadi Daddy ambil cuti untuk merawatnya."

"Avzra sudah sembuh kok, Dad. Lagian Daddy sudah 3 hari gak ke kantor, masa sekarang cuti lagi?"

"Daddy bos di kantor, jadi tidak masalah meskipun seminggu Daddy tidak datang dan mengambil cuti."

"Tapi dad..." Protesan Avzra terpotong oleh suara ketuk pintu dari luar.

Tak lama seorang pelayan datang membawa makan siang Avzra. "Tuan ini makan siang tuan muda Avzra."

Jonathan hanya mengangguk dan meminta pelayan itu untuk pergi.

Jonathan mengambil semangkuk sup ayam dan berniat menyuapi Avzra.

"Avzra gak mau makan, dad." Tolak Avzra saat Jonathan menyodorkan sesuap sup ayam ke depan mulutnya.

"Kamu harus makan, boy."

"Avzra bakal makan, tapi tidak mau disuapi Daddy." Jonathan hanya mengangguk dan membiarkan Avzra memakan makan siangnya sendiri.

Drett drett

Ponsel Jonathan bergetar menandakan telpon masuk. Dengan segera ayah 7 anak itupun mengangkat panggilan telpon tersebut.

"Saya sudah bilang, hari ini saya mengambil cuti, jadi batalkan saja rapat itu." Ucap Jonathan pada lawan bicaranya di telpon.

Mendengar perkataan Jonathan, Avzra merebut ponsel dari tangan Jonathan. Terlihat tidak sopan, tapi Avzra tidak ingin pekerjaan sang ayah berantakan hanya karena dirinya sakit.

"Daddy akan segera ke kantor, paman Seno." Ucap Avzra pada di penelpon kemudian segera mematikan panggilannya.

Jonathan menatap tajam kearah Avzra, sedangkan yang ditatap hanya menatap balik Jonathan dengan tatapan memohon.

"Maafkan sikap Avzra, dad. Sikap Avzra tadi memang tidak sopan. Avzra cuma tidak ingin pekerjaan Daddy berantakan hanya karena mengurus Avzra."

"Apa salah seorang ayah merawat putranya yang sedang sakit?"

Really, like this a family?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang