Happy Reading!!!
Siang ini di kediaman Valholter terlihat pemandangan yang berbeda dari biasanya. Jika di hari-hari sebelumnya para putra Valholter sibuk di luar rumah untuk menjalani urusan masing-masing, siang ini ketujuh putra Valholter itu duduk diam di rumah.
Setelah selesai sarapan tadi Jonathan meminta kepada semua putranya untuk tidak bekerja, kuliah ataupun sekolah. Dia memerintahkan ketujuh putra Valholter itu untuk berkumpul di ruang keluarga karena dia ingin menyampaikan sesuatu.
"Kenapa ayah menyuruh kita berkumpul disini?" Tanya Dewa to the points saat Jonathan baru duduk di single sofa.
"Ada sebuah agensi majalah yang ingin melakukan Photoshoot pada kalian bertujuh."
"Dalam rangka apa mereka melakukan itu, yah?" Tanya Marvino heran.
"Mengabadikan momen kebersamaan kalian."
"Momen kebersamaan??? Ada di satu tempat selama lebih dari 10 menit saja tidak pernah, dan mereka ingin mengabadikannya?" Sahut Dewangga sarkas.
"Apa salahnya? Jika kalian masuk majalah itu akan menambah image keluarga kita di publik." Sahut seseorang yang tak lain adalah nenek dari ketujuh putra Valholter.
"Tentu salah, Nek. Itu sama saja kita membohongi publik." Bantah Marcellio.
"Membohongi apa nya? Ini hanya Photoshoot biasa." Sanggah Adinda.
"Menunjukkan sesuatu yang tidak sesuai kenyataan, namanya membohongi." Ucap Arlavan pelan lengkap dengan nada datarnya.
"Diam kamu! Saya tidak mengajak kamu berbicara!" Sentak Adinda tak suka.
"Oke fine. Kalau begitu saya dan kedua adiknya tidak perlu ikut hal tak berguna ini." Ucap Arlavan menarik tangan Avzra dan Vriza.
"Avan! Kembali ke tempat mu! Kamu dan kedua adiknya juga harus hadir di agenda Photoshoot ini!!"
"Biarkan saja, Nathan. Jika mereka bertiga tidak ikut, tidak akan jadi masalah besar."
"Tentu akan jadi masalah, mah! Tema Photoshoot ini kebersamaan ketujuh putra Valholter. Jika mereka bertiga tidak hadir, apa yang akan publik katakan?" Adinda hanya diam kemudian mengangguk membenarkan.
"Ck." Arlavan berdecak pelan mendengar perkataan Jonathan. Lagi-lagi membicarakan tentang image keluarga di mata publik.
"Avan, Daddy bilang kembali ke tempatmu! Atau kau tidak di izinkan menemui mommy mu lagi!!!" Ancam Jonathan yang mengundang tatapan tajam dari Arlavan.
Arlavan masih diam di tempatnya dengan tatapan tajamnya tanpa menuruti perintah Jonathan. Hingga sebuah usapan lembut terasa di tangan kanannya.
Arlavan menoleh dan menatap tepat kearah mata Avzra.
Avzra mengedipkan matanya dan mengangguk pelan mengode Arlavan untuk menuruti Jonathan agar masalah ini tidak semakin besar.
Arlavan hanya mendecak dan menuruti perkataan Jonathan tadi.
"Ayah akan beritahu tempat dan waktunya, dengarkan baik-baik!!" Ketujuh putra Valholter itu hanya mengangguk dan mendengarkan perkataan Jonathan dalam diam.
Setelah mengatakan segala hal tentang Photoshoot nanti. Jonathan, Adinda dan ketujuh putra Valholter bubar meninggalkan ruang keluarga.
***
Pukul 9 pagi, ketujuh putra Valholter sudah berada di gedung yang di jadikan tempat Photoshoot.
Ketujuhnya pun juga sudah berganti baju dan bersiap untuk pemotretan majalah yang akan segera diadakan itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Really, like this a family?
FanfictionApakah keluarga itu seperti ini?? Ini kisah dari sebuah keluarga yang terlihat harmonis di depan publik, namun kenyataanya keluarga ini sangat kacau. Semua kekacauan itu berawal dari sebuah tragedi kecelakaan. • • • • • • by : Wanda Izza Start :...