47. Trying to fix everything

812 79 12
                                    

Happy Reading !!!

Seorang gadis duduk bersandar di sebuah sofa yang ada di ruang rawat inap sebuah rumah sakit.

Matanya sedari tadi fokus menatap kearah ranjang rumah sakit. Dimana disana terdapat seorang pemuda yang nekat menghalangi laju mobilnya.

Gadis itu masih ingat jelas bagaimana gilanya pemuda itu menghadang mobilnya yang melaju dengan kecepatan tinggi kemarin, beruntung dirinya berhasil mengendalikan mobilnya sehingga tidak menabrak pemuda itu.

Gadis itu juga masih ingat dengan sangat jelas bagaimana pemuda itu dengan raut wajah khawatirnya memohon agar menolong saudaranya itu.

Gadis itu tau siapa pemuda itu, Dian Avriza Valholter. Dia tahu siapa itu Avriza Valholter meskipun dirinya tidak pernah bertemu dengannya.

Gadis itu mengalihkan pandangannya kearah ranjang rawat lainnya yang berada tepat disamping ranjang rawat Vriza. Dia seseorang yang katanya saudara dari Avriza.

Dia juga tau pemuda itu, Avzra Valholter. Dia saudara kembar Vriza.

"Gue akui Lo hebat! Lo masih bisa bertahan hidup meskipun tubuh Lo udah sekarat." Gumam gadis itu menatap lekat wajah pucat Avzra.

Gadis itu kembali menatap kearah ranjang Vriza saat merasakan gerakan seseorang. Terlihat Vriza yang sudah mulai sadar.

Vriza terlihat sedang menyesuaikan pandangannya seraya memegang kepalanya yang pusing.

"Lo siapa?" Tanya Vriza yang menemukan sosok gadis asing dihadapannya.

Gadis itu kini sudah berdiri tepat disamping ranjang rawat Vriza.

"Kenapa gue ada disini? Abang gue mana?" Tanya Vriza pelan namun penuh dengan kekhawatiran.

"Lo pingsan setelah kemarin berhasil menghadang mobil gue, dan Abang Lo di situ." Ucap gadis itu menunjuk ranjang rawat yang ditempati Avzra.

Vriza menghela nafas lega, pemuda itu perlahan berusaha untuk bangun.

Seolah peka, gadis itu segera membantu Vriza dan memposisikan ranjang rawat sedikit naik sehingga Vriza bisa duduk namun tetap bisa bersandar.

"Terimakasih udah nolongin gue dan Abang gue." Ucap Vriza tulus.

Gadis itu mengangguk dan kembali melangkah menuju sofa yang berada di sudut ruangan. Dengan raut wajah santai gadis itu kembali mendudukkan tubuhnya kemudian memainkan ponselnya.

Vriza menatap lekat sang gadis asing itu. "Btw, nama Lo siapa?"

Gadis itu mendongak menatap ke arah Vriza. "Xaqueena_"

"_Nama gue Xaqueena Vendrick."

***

Sudah lebih dari 12 jam pencarian Avzra dan Vriza dilakukan, namun keluarga Valholter belum mendapatkan suatu kabar baik.

Jonathan melangkah masuk kedalam ruang rawat VVIP yang sengaja ia pesan untuk keluarganya.

Arlavan, Marcellio dan Marvino berada di sana. Mereka sengaja ditempatkan di satu ruangan yang sama.

Adella duduk diam di sofa panjang seraya mengusap surai hitam Delvian yang tertidur di pangkuannya. Pemuda itu sudah berjam-jam menangis mengkhawatirkan saudara-saudaranya dan kini jatuh tertidur karena kecapekan.

Really, like this a family?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang