Happy Reading!!!
Berbeda dengan kemarin, hari ini meja makan terlihat sepi tanpa ada yang berniat sarapan. Hal itu karena mereka hanya akan sarapan bersama jika Jonatan ada di rumah dan ikut sarapan.
Marvino melangkah santai menuruni anak tangga, dirinya sudah siap dengan style casual nya. Hari ini dia ada jadwal kuliah pagi.
"Selamat pagi, tuan muda. Anda ingin sarapan apa?" Tanya seorang pelayan yang melihat salah satu tuan mudanya duduk di meja makan.
"Tidak, saya..." Ucapan Marvino terhenti saat melihat Avzra dan Vriza yang melangkah turun diikuti Delvian dibelakangnya.
"Siapkan sarapan yang disiapkan bunda saja. Dan siapkan juga untuk ketiga adik bungsu ku." Pelayan itu hanya mengangguk dan kembali melangkah ke dapur menyiapkan sarapan untuk tuan mudanya.
"Delvian, Ayo sarapan! Ajak kedua kakak kembar mu juga!!" Panggil Marvino dengan sedikit berteriak.
Delvian hanya mengangguk dan segera menarik tangan Avzra dan Vriza menuju meja makan.
Bersamaan dengan kedatangan ketiga bungsu Valholter, pelayan pun selesai menyiapkan sarapan untuk mereka berempat.
"Kemana yang lain, bang?" Tanya Delvian yang duduk di samping Marvino, sedangkan Avzra dan Vriza duduk di hadapan Marvino.
"Bunda pergi dengan temannya, bang Dewa berangkat pagi karena ada rapat, Lio juga sudah berangkat karena ada kuis pagi ini, dan bang Avan??" Marvino memelankan perkataannya diakhir karena dirinya tak tahu dimana kakak pucatnya itu.
"Bang Avan ada di studio nya. Dia menginap lagi disana." Sahut Avzra yang mengerti jika Marvino tidak mengetahui keberadaan kakaknya itu.
"Ah iya..."
"Sudah, kita bisa bicara lagi nanti. Sekarang kalian cepat makan sarapannya dan berangkat ke sekolah!" Ketiganya hanya mengangguk dan mulai memakan nasi goreng yang menjadi menu sarapan mereka.
Baru beberapa suap nasi, Vriza menyadari sesuatu. Dia kembali memastikan dengan menyuapkan sesendok lagi nasi goreng kedalam mulutnya dan detik kemudian dia langsung menoleh kearah kakak kembarnya.
Bersamaan dengan itu, Avzra menjatuhkan sendok dan garpu ditangannya dan langsung memegang dadanya yang kesulitan bernafas.
"AVZRA!!!" Teriak Vriza yang menahan tubuh Avzra yang limbung dan hendak terjatuh.
Teriakan Vriza menarik perhatian dari Marvino dan Delvian, keduanya sontak panik melihat Avzra yang kesulitan bernafas.
"Avzra!!! Kamu kenapa dek??!" Panik Marvino mendekati adik berbeda ibunya itu.
"Cepat!! Telpon ambulans!!! Kita harus cepat bawa Avzra ke rumah sakit!" Ucap Vriza yang sarat akan kekhawatiran.
Delvian dengan sigap segera menelpon ambulans untuk datang ke mansion mereka.
"Hallo, kirim ambulans sekarang juga ke mansion Jonathan Valholter. Cepat!!!!"
***
Jonathan berlari dengan raut wajah khawatir yang sangat ketara. Dirinya mengabaikan baju serta rambutnya yang berantakan. Yang dia pikir sekarang hanya Avzra, putranya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Really, like this a family?
Fiksi PenggemarApakah keluarga itu seperti ini?? Ini kisah dari sebuah keluarga yang terlihat harmonis di depan publik, namun kenyataanya keluarga ini sangat kacau. Semua kekacauan itu berawal dari sebuah tragedi kecelakaan. • • • • • • by : Wanda Izza Start :...