38. Mr. A

849 98 20
                                    

Happy Reading !!!


Arlavan mengedarkan pandangannya keseluruhan penjuru bandara. Setelah dua tahun lamanya, kini dirinya kembali menginjakkan kakinya di tanah kelahirannya.

Dengan menggunakan stelan hitam lengkap dengan topi hitam dan masker putih, Arlavan melangkah keluar dari area bandara menuju parkiran di mana mobil jemputannya berada

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Dengan menggunakan stelan hitam lengkap dengan topi hitam dan masker putih, Arlavan melangkah keluar dari area bandara menuju parkiran di mana mobil jemputannya berada.

"Welcome to Yogyakarta, Mr.A . How was your trip? I hope you like this city, Yogyakarta is really a beautiful city." Ucap seorang staf dari salah satu agensi ternama di Yogyakarta.

Arlavan mengangguk pelan, "Ya, Yogyakarta kota yang bagus."

"Anda bisa menggunakan bahasa Indonesia, Tuan?"

"Tentu, aku lahir di sini." Ucap Arlavan terus melangkah sambil memperbaiki posisi earphone di telinganya.

Arlavan tetap berkecimpung di dunia musik, namun ada yang membedakan kepopuleran bermusik seorang Arlavan.

Jika dulu dirinya dikenal di Indonesia sebagai musisi dan produser musik dengan nama Arlavan Valholter.

Kini tidak ada lagi Arlavan Valholter.

Di industri musik Korea, Arlavan di kenal dengan sebutan Mr. A si produser musik paling berbakat yang berada di bawah naungan agensi musik paling bergengsi.

Banyak lagu-lagu populer milik beberapa penyanyi Korea yang diciptakan oleh Arlavan.

Tak hanya itu, Arlavan juga beberapa kalian kerap menjadi juri untuk kompetisi penyanyi atau audisi untuk mencari penyanyi baru. Pengetahuan musik Arlavan sangat baik, jadi tak heran jika dirinya mendapatkan tawaran itu.

Dan kini, dirinya berada di Yogyakarta untuk menjadi salah satu juri untuk audisi pencarian idol baru untuk agensi tempatnya bekerja selama ini.

Arlavan sudah berada di hotel yang akan ia tinggali selama dia berada di Yogyakarta. Arlavan akan berada di Yogyakarta selama dua Minggu.

Setelah sampai di kamar hotelnya, Arlavan langsung menuju kamar mandi untuk membersihkan dirinya.

Koper dan semua barang bawaannya sudah di bawa dan diatur oleh asisten pribadi miliknya.

Arlavan keluar dari kamar mandi hanya dengan menggunakan jubah mandi berwarna putih yang disediakan oleh hotel.

Arlavan menatap asisten pribadinya yang masih sibuk membereskan isi koper miliknya dan menata pakaiannya di lemari.

"Ara."

Merasa namanya disebut, gadis yang merupakan asisten pribadi Arlavan itupun menoleh dan mendapati sang atasan berdiri di hadapannya.

"Ya, Mr. A?"

Arlavan berdecak pelan mendengar sahutan gadis dihadapannya itu.

"Aku tak suka panggilan mu, Ara!!" Tegur Arlavan dengan suara seraknya.

Really, like this a family?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang