26. What's your decision, Dad?

702 98 6
                                    

Happy Reading!!!

"Katakan dengan jujur!! Apa kau penyebab Tante Arreta jatuh dari balkon?" Tanya Arlavan to the points.

Arlavan menarik Avzra pergi menjauh dari UGD, dan kini kedua bersaudara itu berada di rooftop rumah sakit.

"Abang menuduhku?" Tanya Avzra menatap tak percaya kearah Arlavan.

"Abang tidak menuduh mu, tapi Adriel."

"Aku dan Adriel ada di tubuh yang sama. Kau menuduh Adriel, berarti menuduh aku."

Arlavan menghembus nafasnya panjang.

"Kita sudah melenceng dari rencana awal kita, Avzra!!"

"Tidak ada yang melenceng, bang!! Dari awal kita berencana membalas dendam atas perbuatan tante Arreta kepada mommy!"

"Aku tau!! Tapi kita tidak berencana melukainya!!" Bentak Arlavan tanpa sadar.

"Apa bedanya kita dengan Tante Arreta jika kita berniat mencelakainya?!!" Lanjut Arlavan mengalihkan pandangannya dari Avzra.

Avzra tertawa pelan mendengar perkataan sang kakak. Pemuda itu menunduk dan saat pemuda itu kembali mendongak, tatapannya berubah tajam.

"Jika gue mengatakan wanita itu sengaja menjatuhkan dirinya sendiri, apa kau percaya?"

Arlavan menoleh menatap sang adik, "Adriel?"

"Kau percaya??" Arlavan hanya diam.

"Kau panti percaya, lihat ini??" Adriel mengeluarkan ponselnya, mengotak-atik sebentar kemudian menyodorkan ponsel itu ke Arlavan.

Arlavan mengambil ponsel itu dan melihat Vidio yang sedang terputar di layar ponsel itu.

"dia sengaja melakukan itu, agar dad iba padanya dan memintanya kembali ke mansion." ucap Adriel.

"Rekaman cctv?"

"Gue sengaja suruh orang pasang cctv di villa itu sehari sebelum wanita itu pindah kesana." Arlavan terdiam menatap tak percaya kearah adiknya.

"Dan kau tau? Gue mendapatkan banyak kebenaran karena perbuatan gue itu."

"Kebenaran apa?"

"Wanita ular bernama Arreta itu berencana mengambil alih seluruh kekayaan keluarga Valholter."

Arlavan tak terpaku di tempatnya mendengar perkataan Adriel. Ini sungguh mengejutkan.

"Awalnya dia tidak berencana melakukan itu. Tapi karena posisi Presdir jatuh ke tangan mu dan dirinya berhasil dihasut oleh Ardhika Raymond, Keinginan menguasai kekayaan keluarga Valholter akhirnya muncul di benaknya." Adriel berjalan mendekat ke tepi rooftop.

"Aku ada sedikit kejutan untuk wanita itu. Apa boleh aku melakukannya?" Adriel menoleh menatap lekat Arlavan.

Arlavan menatap bingung Adriel, "Tumben sekali kau minta izinku?"

"Aku bisa saja melakukan apapun tanpa izin siapapun, tapi Avzra memintaku untuk selalu meminta padamu. Bagaimanapun kau kakak tertua." Ucap Adriel dengan santainya.

Really, like this a family?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang