16. Oma?

1.2K 146 7
                                    

Happy Reading!!!

Mobil yang dikendarai oleh Vriza melaju dengan cepat membela jalanan ibu kota. Adik dari Avzra itu mencengkram erat stir mobil dan semakin menambah kecepatan laju mobilnya.

"Vriza tenang!!! Kita bisa kecelakaan nanti kalau Lo mengemudi dengan amarah!" Ucap Avzra mengelus sayang lengan sang adik.

"Sorry, Bang." Ucap Vriza singkat kemudian mulai menurunkan kecepatan mobilnya.

Avzra mengangguk dan tersenyum tipis, pemuda itupun mengalihkan pandangannya ke arah depan memperhatikan kendaraan yang melaju memenuhi jalan raya.

Ting

"Bang, ada pesan masuk di HP gue. Coba Abang lihat, barang kali itu penting." Ucap Vriza sambil menunjuk ponselnya yang ada di dashboard mobil.

Avzra langsung mengambil ponsel tersebut dan mengecek pesan apa yang masuk ke ponsel sang adik.

"Mommy??" Gumam Avzra lirih, namun masih bisa didengar oleh Vriza.

Vriza menoleh kearah sang kakak, dan mendapati raut wajah Avzra yang sulit diartikan, antara sedih, marah dan tak percaya secara bersamaan.

"Bang, what happened?" Tanya Vriza namun tak mendapatkan jawaban apapun dari Avzra.

Vriza yang melihat hal itu langsung menepikan mobilnya dan berhenti. Dirinya lantas langsung merebut ponselnya yang ada digenggaman Avzra.

Vriza membulatkan matanya saat melihat Vidio yang terputar di ponselnya. Vidio yang entah dikirim oleh siapa.

"Kita ke Bandung sekarang?" Vriza menoleh saat mendengar suara Avzra.

"Kenapa?"

"Gue ingin bantuan Om Xion untuk menyelidiki Vidio itu!" Ucap Avzra dengan nada datarnya. Avzra jarang bahkan tak pernah berbicara dengan nada seperti ini.

"Mending kita minta bantuan Daddy." Ucap Vriza pelan, dia masih tertegun dengan perubahan sikap Avzra yang mendadak.

"Gue nggak yakin, dia akan percaya dengan Vidio itu." Ucap Avzra dingin.

"Oke, kita ke Bandung sekarang!" Vriza memilih mengalah dan menuruti perintah sang kakak.

Mobil yang dikendarai Vriza itupun melaju menuju Bandung.

Selang 1,5 jam mobil yang dikendarai Vriza tersebut telah sampai di kediaman keluarga Zergan.

Amelia yang sibuk menyiram tanaman di halaman depan, mengerutkan keningnya bingung menatap mobil yang melaju masuk melewati gerbang rumahnya.

"Avzra, Vriza?" Ucap Amelia lirih melihat kedua ponakannya yang keluar dari mobil tersebut.

"Tante, dimana Om Xion?" Tanya Avzra to the points.

"Dia ada diruang kerja, sedang menyiapkan berkas-berkas untuk sidang nanti siang."

Avzra mengangguk, "Avzra izin ke Om Xion dulu, Tan." Pamitnya kemudian berlalu pergi.

Amelia terpaku ditempatnya melihat raut wajah Avzra. Pemuda yang biasanya selalu menampilkan senyum, kini menampilkan raut wajah datar tanpa ekspresi.

"Vriza, ada apa?"

Really, like this a family?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang