37. A3

633 79 12
                                    

Happy Reading !!!


"Mom? Kau melamun?"

Adella yang mendengar suara putra sulungnya langsung menoleh dan membuyarkan lamunannya.

"Tidak." Adella tersenyum menanggapinya.

Arlavan hanya mengangguk dan tidak bertanya lagi. Si sulung Adella itu memilih duduk di tempatnya.

Tak berselang lama si kembar dan Radea datang dengan kerusuhan Radea yang menjahili Avzra. Sedangkan Vriza hanya menampilkan wajah jengah melihat kerusuhan kakak kembar dan kekasihnya itu.

Radea dengan isengnya membawa lari jaket kulit hitam milik Avzra, sedangkan si pemilik jaket mengejarnya dan terus menyumpahi Radea.

"Kembaliin jaket gue sekarang atau Lo terima hukuman dari gue, Rade sialan!" Ancam Avzra.

Adella menatap kedatangan ketiga remaja itu dengan senyuman manis namun berubah saat mendengar ucapan Avzra.

"Avzra." Tegur Adella. Dia tidak suka putranya berkata kasar dan mengumpat.

"Sorry, mom." Sahut Avzra datar.

Adella hanya mengangguk pelan. Kemudian menyuruh semuanya untuk segera sarapan.

Hanya keheningan yang terjadi saat mereka sarapan.

"Aku sudah selesai, mom. Aku berangkat dulu." Pamit Avzra sambil mencium pipi Adella.

Avzra mengambil jaket miliknya yang berada di kursi samping Radea sambil menatap tajam gadis yang merupakan kekasih adik kembarnya itu, kemudian berlalu pergi begitu saja.

Semua orang yang berada di meja makan menghembus nafas panjang melihat kepergian Avzra.

Selama dua tahun ini tidak ada Avzra yang tersenyum manis menatap mereka. Tak ada suara lembut dan riang yang keluar dari mulut Avzra.

Kini hanya ada Avzra yang dingin dan cuek. Kepribadian Avzra kini sangat mirip dengan kepribadian Vriza bahkan lebih cenderung seperti kepribadian Adriel yang dingin dan jarang berbicara.

Adriel sendiri selama dua tahun ini tidak pernah muncul lagi. Kepribadian Avzra yang lain itu seperti hilang entah begitu saja.

Seolah kini kepribadian Adriel menyatu dengan kepribadian Avzra. Sehingga Avzra tidak memiliki kepribadian ganda.

Kembali ke meja makan keluarga Adella...
"Vriza dan Radea juga berangkat, mom." Pamit Vriza yang juga mencium pipi Adella diikuti Radea yang memeluk sayang Adella dari belakang.

Adella tersenyum menatap sepasang kekasih itu. "Hati-hati di jalan."

"Aku duluan, bang." Pamit Vriza pada Arlavan dan dibalas anggukan oleh yang lebih tua.

"Avan juga berangkat, mom." Kini giliran Arlavan yang berpamitan. Si sulung itu mencium pipi sang mommy dan berlalu pergi.

Adella tersenyum manis menanggapi Arlavan. Namun senyuman itu tidak bertahan lama, wajah Adella berubah murung. "Anak-anak kita tidak baik-baik saja, mas." Gumam Adella pelan.

***

Hybe university mendadak heboh karena seorang pemuda yang berjalan santai dari arah gerbang utama kampus.

Di langkah santai, pemuda itu berjalan menyusuri jalanan menuju gedung fakultas nya.

Hanya dengan menggunakan stelan serba hitam berupa turtleneck, jeans dan jaket kulit pemuda itu terlihat menawan. Ditambah dengan kacamata hitam yang bertengger tapi di hidungnya membuat aura yang terpancar darinya lebih dominan.

Really, like this a family?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang