33. Fire

687 95 12
                                    

Happy Reading !!!


Delvian hanya mampu menghela nafas panjang saat mendengar suara rintihan Arreta dari earphone di telinga nya itu.

Delvian hanya mampu menghela nafas panjang saat mendengar suara rintihan Arreta dari earphone di telinga nya itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Pemuda itu berdiri bersandar di dinding sambil memejamkan matanya. Delvian saat ini sedang berada di teras bangunan tua itu.

Delvian kembali membuka matanya saat mendengar suara mobil. Pemuda itu menatap lekat kedatangan Ardhika.

Tanpa berbicara apapun, Delvian langsung meluncurkan bogeman ke wajah Ardhika.

Ardhika yang mendapatkan serangan mendadak langsung jatuh tersungkur.
Tatapan Ardhika seketika menatap tajam Delvian. Ardhika sadar, kini Delvian tidak lagi berada di pihaknya dan Arreta.

Mengingat nama Arreta, Ardhika langsung menyadari jika wanitanya pasti sedang dalam bahaya.

Ardhika bangkit dari tempatnya dan berusaha menerobos masuk namun usahanya selalu digagalkan oleh Delvian. Akhirnya terjadilah pertarungan diantara keduanya.

Suara pukulan perkelahian mereka beriringan dengan suara pukulan dan rintihan Arreta, sehingga diseberang sana Radea dan keluarga Valholter tidak menyadari keadaan Delvian.

Ardhika tak bisa mengatasi serangan Delvian yang begitu bertubi-tubi dan brutal. Pria itupun menekan sebuah tombol kecil di jam tangannya.

Tak berselang lama dua mobil datang dan berhenti tepat di belakang mobil Ardhika terparkir.

Mobil-mobil itu berisikan anak buah dari Ardhika. Mobil itu sebenarnya berada di belakang mobil Ardhika saat perjalanan kemari, namun saat mendekati lokasi bangunan tua ini Ardhika meminta mereka untuk jaga jarak.

Fokus Delvian sedikit terkecoh karena kedatangan beberapa anak buah Ardhika. Delvian berusaha fokus untuk terus melawan mereka meskipun suara rintihan Arreta terus terdengar ditelinganya.

"Adriel stop!!! Stop hurting her, boy. Arreta could die!!" suara tegas Adella terdengar.

Tubuh Delvian diam mematung. Kepalan tangannya yang mengarah ke salah satu anak buah Ardhika terdiam di udara.

Melihat Delvian yang terdiam, salah satu anak buah Ardhika langsung memberikan Bogeman ke wajah Delvian dan membuat cowok itu refleks berteriak.

"Argh!!"

"Delvian, are you okay?" Suara Radea terdengar di telinga Delvian namun cowok itu tidak menjawab karena pukulan-pukulan terus diterima oleh tubuhnya.

Ardhika mengabaikan Delvian yang babak belur akibat di keroyok anak buahnya, pria itu melangkah masuk kedalam bangunan tua guna mencari keberadaan Arreta.

Telinga Ardhika menangkap suara jeritan Arreta, pria itupun bergegas menuju kesana.

Namun langkah kakinya dihentikan seseorang dari belakang. Seseorang menarik kasar pundak Ardhika kemudian menghempaskan tubuhnya ke arah dinding bangunan.

Really, like this a family?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang