E N A M

606 83 159
                                    

Zena masuk kedalam kelas dengan sorak sorak bergembira, biasa seorang Zena itu tidak bisa diam satu kelas juga tahu bahwa Zena itu orangnya pecicilan.

"ASSALAMUALAIKUM SEMUA!!! ZENA YANG CANTIK JELITA DATANG INGIN MENUNTUT ILMU TAPI SEBELUMNYA ZENA MAU NYANYI BOLEH KAN!!!!??." Heboh Zena, orang orang yang berada dalam kelas langsung menutup telinga saking memekaknya suara cempreng Zena.

"Eh Zena bisa diam ngak sih!!." Teriak Rafli dari tempat duduknya, Zena tidak mengindahkan ucapan Rafli, Zena melongos  begitu saja sambil berteriak heboh.

"DAN IZINKAN AKU MEMELUK DIRIMU SEKALI INI SAJA, TUK UCAPKAN SELAMAT TINGGAL UNTUK SELAMA!!!." Tepat di muka Rafli, Zena mengeraskan kata selamat tinggal untuk selamanya. Rafli mengelak setelahnya Zena berlalu begitu saja.

"KU INGIN KAU TAHU DIRIKU DISINI MENANTI DIRIMU, MESKI KU TUNGGU HINGGA UJUNG WAKTUKU DAN BERHARAP RASA INI KAN ABADI UNTUK SELAMANYA!!!!." Zena mengakhiri lagunya saat ia sudah berada tepat di bangkunya, seisi kelas melongo melihat Zena lalu menggeleng gelengkan kepala.

Teman sebangkunya juga heran dengan Zena, gadis ini dari dulu sampai sekarang tidak pernah berubah selalu ada saja tingkahnya.

"Galau lo!?." Zena tersentak mendengar penuturan itu keluar dari mulut teman sebangkunya, setelah bernyanyi Zena langsung duduk dan menopang dagunya, mendengus beberapa kali. Matanya melirik sekilas dari samping tanpa niat menolehkan kepala.

"Iya gue galau banget, masak iya dari dulu belum bisa dapetin hati mas crush." Curhat Zena, teman di sampingnya memukul mukul bahu Zena.

"Sabar, cari yang lain aja mas crush mungkin ngak mau buka hati untuk seorang childis kek lo, hahahaha." Bukannya menenangkan Zena, temannya ini malah ngetawainnya, nadanya juga mengejek.

Zena melirik lagi teman di sebelahnya dengan sinis, "ck!? Mending tadi ngak usah gue kasih tahu kalau ujung ujungnya lo ngejekin gue." Dengus Zena, tanpa peduli gelak tawa anak seisi kelas Zena bangkit lalu pergi keluar tujuannya adalah kelas Netha.

Langkah kaki Zena membawanya ke gedung kelas dua belas, padahal niatnya menuju kelas Netha tapi entah mengapa tiba tiba saja kakinya membawanya kesana. Langkah yang santai membuat ia menjadi pusat perhatian kakak kelas, kakak kelas perempuan menatap dia sinis sedangkan yang laki laki menatapnya terkagum kagum, seantero sekolah tahu siapa Zena. Gadis cantik jelita muka yang baby face, ketua cheers SMA Garuda, siapa coba yang tidak mengenalnya. Mata para buaya tidak lepas dari Zena, Zena yang ditatap seperti itu merasa malu.

"Woi ada degem tuh." Ucap salah satu kakak kelas, saat melewati segerombolan anak laki laki yang sedang asik mengobrol tiba tiga menolehkan kepala ketika Zena melewatinya. Zena yang merasa dirinya yang menjadi bahan pembicaraan sedikit mempercepat langkahnya, sekarang ia bingung mau kemana, kalau putar balik sama saja cari mati tapi kalau di lanjutkan kemana dia akan pergi.

Bruk

Sesuatu keras telah ia tabrak, ini kali keduanya ia menabrak seseorang yang pertama sih ngak papa soalnya dia mengenal sosok yang ia tabrak dan sekarang siapa lagi yang ia tabrak, bokongnya sudah mendarat mulus di lantai. Semua anak kelas dua belas yang berada di koridor langsung berkerumun ke arah dirinya, sekarang Zena dikelilingi oleh kakak kelasnya hal ini membuat dirinya malu.

Tangan lebar mengarah di hadapan Zena tanpa melihat orang yang menabraknya ralat yang ia tabrak langsung mengambil juluran tangan itu.

"Lain kali kalau jalan jangan nunduk." Zena mendongakkan kepala melihat siapa pemilik suara itu, betapa terkejutnya mendapati sosok Zidan, Zena mengenalnya meski hanya dari mulut ke mulut. Kata Netha, Zidan ini seorang bad boy yang kerap kali mencari ribut dengan anggota Osis, musuh bebuyutan Zero. Zidan berbeda dengan Andra, Andra memang seorang bad boy tapi ia masih bisa dibilang taat aturan ya ngak taat taat amat.

Alzero Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang