T I G A P U L U H S A T U

342 16 0
                                    

HAPPY READING!!!!

"Kamu itu indah, indahnya melebihi bintang yang ada di langit ketika malam hari datang."


Dalam kantin Netha yang sedari tadi menunggu kedatangan Zena menggerutu kesal, minuman yang di pesannya sudah tinggal setengahnya saja namun Zena tak kunjung datang.

"Kemana sih nih anak, ke toilet lama banget," ucapnya sambil mengaduk aduk minumannya dengan sedotan.

Dari sudut kantin terdapat Andra dan Abi yang sedang bersenda gurau, mata Andra tak sengaja mendapati Netha sedang menggerutu kesal hal itu membuat Andra tersenyum melihatnya, Netha dengan ekspresi seperti itu tampak lebih manis dan cantik.

"Bi, gue kesana dulu ya," ucapnya tanpa mengalihkan pandangan dari Netha, tangannya memukul bahu Abi.

Tanpa menunggu jawaban dari Abi, Andra segera bangkit menuju tempat dimana Netha duduk.

"Dasar, kalo ada cewek matanya langsung jelalatan," omel Abi, namun masih dapat didengar oleh Andra.

"Gue jelalatan hanya sama Netha doang ya, emangnya lo," sarkas Andra, ia pun terus berjalan menuju tujuannya.

Ting!!

Sebuah pesan masuk dari handphone milik Netha dengan segera ia membukanya, ternyata itu pesan dari Zena.

Bacot ;(
Net, tolong lo bungkusin makanan gue ya nanti bawa ke UKS, pliss.

Lo kenapa?.

Nanti gue ceritain, pokoknya cepet kesini.

Oke.

Saat ia bangkit, Andra sudah ada di sebelahnya ia pun jadi sedikit canggung.

"Mau kemana?" tanya Andra pada Netha.

"Mau ke UKS nemuin Zena," jawabnya dengan jujur, kening Andra pun mengerut.

"Kenapa lagi Zena?.

"Ngak tahu kak, ini gue mau nyamperin dia." Netha melanjutkan jalannya menuju tempat penjual nasi goreng untungnya saja ia belum memesankan makanan untuk Zena.

"Tungguin gue ikut." Andra segera mengejar Netha.

🌼🌼🌼

BRAK!!!

Semua orang yang ada di dalam UKS spontan mengalihkan pandangannya kearah sumber suara, di depan pintu sana terdapat Netha dan Andra di  belakangnya.

Netha menunduk karena pandangan orang orang menuju padanya, pipinya memerah karena menahan malu. Segera ia berjalan sambil menunduk kearah dimana Zena berada, tidak hanya Zena berada disana namun ada Zero yang menemaninya.

"Ngapain bisa di sini sih, ini juga baju lo udah tuker aja, what happened??." Celotehan dari Netha membuat Zena jengah.

"Ssssstttt, bisa ngak, ngak usah ceramah dulu," balas Zena, kepalanya sedikit pusing apalagi dirinya hari pertama datang bulan ditambah lagi siraman air yang mengguyur kepalanya, sungguh hari yang sial baginya.

"Nih, nasi goreng sengaja ngak beliin ketupat sayur buat lo." Netha menyodorkan kantong berisi nasi goreng dan dua gelas air mineral kepada Zena.

Alzero Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang