S E M B I L A N B E L A S

403 39 68
                                    

HAPPY READING!!!

"Apapun akan aku lakukan demi keselamatan dirimu, bahkan sampai menghabiskan orang sekalipun aku mau."

Pertandingan basket SMA Garuda hari ini di gelar, SMA Sanjaya sudah datang ke SMA Garuda untuk mengikuti pertandingan. Pertandingan di gelar di lapangan indoor.

Zena dan Netha sibuk, Zena sibuk dengan anggota cheers untuk mempersiapkan diri, sedangkan Netha sibuk menjadi panitia. Namanya juga pertandingan resmi walau hanya pertandingan antara SMA Garuda dan SMA Sanjaya.

Di tepi lapangan terdapat anggota basket, di sana ada Zero dan kawan kawan, serta lawan mereka. Dari tempatnya berada Zero memperhatikan setiap gerak gerik Zena, saking sibuknya gadis itu tidak menyadari ada sepasang mata memperhatikannya dari tepi lapangan.

Priiittt.....

Peluit terdengar pertanda pertandingan akan di mulai, tribun yang tadinya ramai oleh suara hiruk pikuk penonton kini senyap, mereka yang akan mengikuti pertandingan langsung berlari kecil ke lapangan, berjajar berhadapan dengan lawan, Zero dan kedua sahabatnya tidak heran lagi dengan lawannya kali ini.

Cowok di hadapannya maju satu langkah mendekat kearah Zero, memperlihatkan senyum sinis kepada Zero pandangannya juga melihat ke kanan dan kiri Zero.

"Ini kapten kalian?." Tanya nya meremehkan, Zero diam tidak menanggapi omongan sampah menurutnya kata kata yang keluar dari cowok di depannya ini tak luput dari sampah.

"Gue denger lo ketua Osis juga ya?." Zero masih tidak mengacuhkannya, menatap tak suka kepada cowok di depannya.

"Kenapa diam, bisu lo?." Abi dan Andra jengah mendengarnya, mereka hanya diam kalaupun bertindak juga tidak mungkin ini masih di sekolah dan mereka kedatangan tamu tidak mungkin pertandingan akan di batalkan hanya karena masalah ini.

"Bangsad!." Umpat Zero, tangannya sudah terkepal di sisi tubuhnya. Cowok itu Tersenyum miring memukul pelan bahu Zero, Zero memang mudah tersulut emosi membuatnya puas karena berhasil membuat emosi Zero terpancing.

"Haha, ternyata masih sama. Gue kira lama ngak bertemu buat lo berubah." Sulut mata kebencian Zero berikan kepada laki laki bajingan di depannya ini.

"Diam lo bajingan!!." Pelan namun penuh penekanan, urat urat tangannya terlihat tangannya terkepal kuat bersiap melayangkan bogem an mentah kepada wajah cowok di depannya, terurunngkan Abi dan Andra menahan kedua tangan Zero.

"Lo harus tahan emosi, ingat ini masih di sekolah." Ucap Abi menenangkan perlahan emosi Zero tersurut.

"Huh!?, Bener kata temen lo kalo disini ntar populitas lo bakal hancur." Sedikit tersenyum miring.

"Awas lo!!." Cowok di depannya tidak takut dengan ancaman Zero, ia malah menyunggingkan bibirnya keatas.

"Gue ngak takut sama ancaman sampah lo itu." Ucapnya tepat di muka Zero. Tangannya bersiap melayang ke muka cowok itu kalau saja Andra tidak menahannya pasti sudah ada adu jotos.

"Mati aja lo anjing!!!." Bentak Zero, tidak keras hanya cukup di dengar oleh para anggota dan lawannya.

"Zer tahan emosi lo, bentar lagi pertandingan bakal di mulai." Abi menenangkan, Abi menatap tajam cowok di depannya. "Lo kalau mau cari ribut ngak disini tempatnya, anjing!!!."

Alzero Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang