E M P A T P U L U H D U A

296 15 2
                                    

HAPPY READING!!!!

"Niat buruk tidak pernah berakhir dengan keberhasilan."






Saat kondisi semua aman dan sepi gadis yang tadinya bersembunyi di balik dinding ruangan dengan pakaian serba hitam melekat di tubuhnya keluar dari persembunyiannya dan tergesa gesa untuk memasuk ruangan serba putih itu.

Tanpa pikir panjang lagi ia langsung melepaskan alat oksigen dan jarum impus yang ada di punggung tangan gadis yang tengah berbaring itu, seketika gadis itu kejang dan itu membuatnya puas.

"Mampos aja lo sekalian!?" Setiap kata penuh penekanan dan cengiran tercetak di bibirnya, sebelum orang lain datang ia buru buru keluar.

Dava berjalan penuh keceriaan sambil sesekali mencium aroma bunga mawar yang berada di tangannya.

"Zena pasti suka kalau gue bawain dia Bungan mawar kesukaannya." Sembari mencium bunga di tangannya, membuka pintu ruangan betapa terkejutnya ia mendapati semua alat yang ada di tubuhnya lepas dan tubuh Zena kejang kejang. Dava menjatuhkan bunga itu di lantai, rasa bahagia yang tadinya tercetak kini berubah dengan kecemasan di wajahnya saat melihat pemandangan di depannya.

"Bertahan Zen, dokter!!! Dokter!!!!" teriak Dava, tak lama Dava berteriak dokter yang bertugas merawat Zena pun langsung datang ke dalam ruangannya.

"Apa ada?" Penuh panik Dokter itu berjalan mendekat kearah mereka.

"Dok, tolong ini kenapa bisa begini!?" Suara Dava meninggi, ia sangat khawatir, marah dan kesal bercampur aduk.

Dokter itu langsung memeriksa dan kembali memasangkan alat oksigen dan impus pada Zena.

Dava yang hanya memperhatikan gerak gerik dokter pria itu mendekat untuk bertanya apakah Zena baik baik saja.

"Gimana dok?" Raut wajahnya penuh dengan kecemasan, melihat Zena seperti itu senyum mengembang pada bibirnya seketika luntur.

"Alhamdulillah, pasien dapat terselamatkan untung saja kamu segera memanggil kami." Dava bersyukur mendengarnya, setidaknya Zena tidak mengalami hal buruk.

"Alhamdulillah..." Ia merasa lega, senyumannya kembali tercetak.

🌼🌼🌼

"AAAARRGGGHHH, kenapa mesti gagal lagi sih!!?" Racau Cheli saat mengetahui bahwa rencananya kembali gagal, gagal total.

"Susah benget sih buat lo mati, padahal tinggal dikit lagi kenapa tuh tengil malah dateng sih!!!!" Cheli frustasi, selalu saja gagal, kemarin gagal dan sekarang gagal lagi.

"Gimana pun lo harus lenyap, lo itu benalu di kehidupan gue!!!" Ia tersenyum licik.

🌼🌼🌼

Flashback

Bugh!!

Zero mendapatkan serangan tiba tiba dari depannya tersungkur ke tanah membuat wajahnya menjadi memar. Zero bangkit secara tertatih dan melihat lawannya ia pun tersenyum sinis.

Alzero Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang