S E P U L U H

604 70 136
                                    

"Bukan aku yang menyerah tapi sikapmu yang membuatku mundur."
°°°


Ternyata berita tentang Zero dan Zena yang berciuman di koridor menyebar begitu cepat, bahkan para murid heboh dengan ponselnya masing masing kebetulan Zero dan duo curut menjadi pusat perhatian terutama kepada Zero. Abi dan Andra berada di belakang Zero kebingungan dengan pembahasan murid Garuda, sejak tadi Zero belum memberi tahu apa apa kepada kedua sahabatnya.


"Ndra, lo tahu sesuatu ngak?." Andra mengidikkan bahu.

"Coba cek hp aja deh." Abi setuju kalau keduanya mengambil ponselnya masing masing membuka salah satu aplikasi yang dari tadi memunculkan sebuah notifasi. Sembari berjalan Abi dan Andra kaget dengan foto yang terpampang di akun Instagram milik SMA Garuda. Di sana memperlihatkan Zero dan Zena berciuman, tentu saja mereka kaget setahunya Zero tidak pernah melakukan hal seperti ini. Andra dan Abi buru buru mengejar Zero yang sudah jauh dari mereka.

"Zero bener ini?." Tanya Abi menghambat jalan Zero, Zero memandang foto yang di perlihatkan Abi datar, lalu mengangguk samar, menepis pelan Abi agar beranjak dari jalannya setelahnya melanjutkan jalannya dengan santai.

"Gila sejak kapan Zero jadi begini!!?." Heran Andra berkacak pinggang dan berdecak, Abi  menatap kepergian Zero tidak percaya.

🌼🌼🌼

Zena berjalan kanan kiri dari dua puluh menit yang lalu, Netha memandang cuek ke arah sahabatnya. Mereka berdua berada di rooftop, Zena enggan pergi ke kantin jujur saja perutnya lapar, Netha juga begitu sangat lapar malahan tapi ini demi sahabatnya maka ia akan menuruti mau Zena.

"Ngapain sih!?." Geram Netha melihat Zena tidak mau diam membuatnya risih. Cemas? Zena sangat cemas, juga gugup bagaimana ia akan menghadapi mulut nyinyir para netizen nantinya, memang sih ia sudah biasa dengan cibiran sekarang beda lagi ceritanya ini menyangkut cibiran yang bukan bukan tentang dirinya, oh ayolah tolong Zena.

"Gue malu njir!!." Pekik Zena, perasaan bercampur aduk antara senang di cium Zero atau marah karena dengan lancang Zero mencium bibirnya tanpa seizin dari sang empu.

"Tapi lo seneng kan di cium mas crush?." Zena melebarkan matanya, sahabatnya ini bukan memberi ketenangan dalam dirinya malah di goda.

"Isss Netha, gue kesel tahu ngak first kiss gue!!!!." Zena merengek, menghentak hentakkan kakinya di tanah, kesal teramat kesal yang ia rasa juga ada sedikit senang dalam hati kecilnya.

Sedikit? Ya, hanya sedikit. Di cium dalam sejarah hidupnya tidak pernah ia bayangkan, hanya membayangkan jika nanti Zena akan berpacaran dengan si dingin Zero itu saja tidak lebih, tapi hari ini entah mimpi apa semalam bisa bisanya Zero menciumnya di depan umum, astaga.

"Kesel kesel gitu pipinya tetap merah." Goda Netha lagi, yang gadis itu katakan memang benar Zena merona saat membalas ucapan Netha. "Gue lihat lihat Zero ada rasa deh sama lo, kalau ngak mana mau dia begitu di depan murid murid lagi, astaga Zero kesambet apa bisa lecehin bibir sahabat gue!!." Histeris Netha sendiri, Zena menatap Netha dengan alis satu terangkat, heran? Tentu saja kenapa coba tiba tiba begini, haduh...

"Ngak ada yang namanya suka kalau merenggut hak berharga dari cewek!!." Bantah Zena, Zena menjaga semuanya hanya untuk satu laki laki yang akan hidup bersama untuk selama lamanya bukan hanya singgah lalu pergi.

Alzero Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang