2. BULLYING

19.4K 1.9K 172
                                    

Segerombolan pemuda berjaket biru, berbahan denim berjalan rapih memenuhi koridor kelas XII. Logo bordir di belakang jaket, dengan motif burung merak, menandakan bahwa mereka adalah ARVENSIS. Geng motor dibawah naungan seorang Atlantik Bratadika Negara itu, sukses jadi sorotan pagi ini di SMA Uranus. Teriakan rayuan, dan sanjungan yang terlontar dari murid perempuan, tak sama sekali membuat 50 anggota ARVENSIS berhenti berjalan.

Mata mereka awas ke depan, membelah jalanan lengang sambil melewati murid-murid dengan wajah tegang. Slayer hitam yang diikat di leher, dengan tulisan PANTANG PULANG SEBELUM PATAHIN TULANG LAWAN itu tampak mengerikan.

Logo bordir bermotif burung merak itu menyimbolkan kekuatan, keindahan, dan keunggulan. Sementara nama geng ARVENSIS diambil dari nama tengah sebuah simplisia sonchi follium, atau yang nama lainnya adalah daun tempuyung.

Geng motor yang sudah berdiri sejak 2 tahun terakhir itu, sukses jadi pencetak rekor para murid laki-laki dengan pahatan wajah mendekati kata sempurna. Berisikan murid-murid bengal dan slengean, yang anehnya malah jadi rebutan.

It's oke bandel, yang penting ganteng! Entah sejak kapan, slogan itu menjadi geger di SMA Uranus.

"OMG ATLANTIK! MUNDURIN DIKIT DONG GANTENGNYA! KELEWATAN TUH GANTENGNYA!!"

"SAPPAN FOLLBACK IG GUE DONG!"

"GALANG MUKA-MUKANYA JANGAN DINGIN-DINGIN DONG! AKU JADI KEDINGINAN NIH!"

"AAAAAA ZIKO GANTENG BANGET GILEEE!!!"

"SEMUA ANAK ARVENSIS GANTENGNYA GAK NGOTAK!"

Ya, seperti itulah kehebohan yang dibuat anak ARVENSIS pagi ini, mereka berhasil membuat murid perempuan berteriak bak cacing kepanasan. Bukan ARVENSIS namanya, jika tidak membuat semua murid perempuan terpesona.

50 anggota ARVENSIS itu membelah barisan, mereka berpencar untuk menuju ke kelas mereka masing-masing. Menyisakan empat orang di barisan depan, yang merupakan anggota inti.

Yang pertama, ada Atlantik Bratadika Negara. Seperti yang sudah dideskripsikan di awal, pemuda itu memiliki tinggi badan 180 sentimeter. Ditambah, alis sedikit tebal, mata biru gelap, segelap lautan dalam, hidung mancung sempurna, wajah kuning langsat tanpa noda, rahang kokoh yang berwibawa. Tak ayal, Atlantik jadi murid nomor satu paling ganteng. Blasteran surga.

Di sisi kanan, ada pemuda dengan dagu terbelah, matanya berilis emerald, rambutnya sedikit pirang karena bawaan. Namanya, Caaesalpinia Sappan Lorens, atau kerap disapa dengan sebutan, Sappan. Nama unik, yang diambil dari nama lain simplisia, yaitu kayu secang. Sementara Lorens, adalah nama marga keluarga yang sudah diwariskan secara turun temurun. Bisa dibayangkan, bagaimana tampannya seorang Sappan? Pemuda blasteran, kaya raya lagi.

Sementara di sisi kanan ujung, ada seorang Ziko Savora Mahanan. Pemuda dengan darah keturunan Arab itu, tampak yang ... gantengnya bikin istighfar. Saking gantengnya, merasa sulit digapai. Alis tebal sempurna, belum lagi lesung pipi yang akan muncul saat pemuda itu tersenyum.

Terakhir di sisi kiri, ada seorang kulkas berjalan. Namanya, Galang, hanya Galang. Sebutannya Mas G, karena umurnya sedikit lebih tua dari para anggota ARVENSIS lainnya, ia jadi disebut Mas G. Tapi tenang, soal ketampanan, Galang tak kalah. Pemuda yang merupakan atlet panahan, serta doyan nge-gym ini, punya bentuk tubuh sempurna. Belum lagi, julukan sebagai anak sultan, membuatnya digilai.

"ATLANTIK!"

Sang pemilik nama menghentikan langkahnya saat suara gadis yang familier di telinganya itu, memanggil. Alea, gadis yang memanggil Atlantik itu berlari. Walaupun langkahnya pendek, tapi ia berhasil mendaratkan tubuh mungilnya di hadapan Atlantik.

ATLANTIK [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang