Episode 80

47 7 0
                                    

Jangan lupa, sebelum baca, spam comment dulu dan vote ya, biasakan hargai author 😊

Follow akun ig mimin ya, ntar di follback kok! Dan cerita ini insyaallah bakal mimin tamatin kok, biar nggak kepanjangan juga wkwk, capek mimin, buntu otaknya😂

Maaf telat juga update nya, pada kangen nggak sama cerita ini? Enggak ya, ya udah deh

Oke deh langsung aja👇




********

"Yerin!" sapa si mahmud muda yang berjalan menuju ke arah anak tirinya itu yang baru saja masuk ke dalam rumah.

Seperti biasa, Yerin awalnya cuek cuek basah. Dia tidak suka berhadapan dengan Mama tirinya itu. Ingin sekali dia menjauh dan tidak berkata sepatah katapun pada si Jennie. Tapi, dia juga sudah berjanji bahwa akan baik baik saja dengan Jennie, sampai tidak jadi di pindahkan ke Asrama.

"Kenapa sih Mahmud? Lo, hobi banget sih manggil gue! Kangen?" ujar Yerin dengan PD nya. Jennie merinding mendengar ucapan Yerin.

"Dih, GR banget sih lo jadi orang! Lo itu nggak usah kepedean, lagian siapa juga yang kangen lo?! Amit amit deh," ulas Jennie semakin memberontak.

"Ya terus apa? Buruan deh, gue nggak banyak waktu buat ngeladenin lo!" teriak Yerin sambil berkacak pinggang.

"Hahaha, ini saatnya gue ngerjain si anak natskal ini. Supaya dia tau rasa!"

Jennie pun menuju meja telfon dan dia terlihat sangat gembira sekali.

"Lo tau kan apa yang bakal gue lakuin sekarang? Gue udah ada di meja telfon nih, berarti gue mau apa?" sindir Jennie dengan gayanya yang sok.

Yerin mengernyitkan dahinya, "maksud lo apa sih? Ya lo mau telfon lah!"

"Pinter! Dan—gue itu, mau telfon Bokap lo. Kenapa? Karena lo udah jadi anak natskal, dan lo nggak mau nurutin perkataan Nyokap lo ini," jelas Jennie.

Dan sepertinya Jennie akan balas dendam pada Yerin soal waktu itu. Soal dia yang berpura pura telfon Pak Jung, padahal enggak. Mungkin ingin mengulangi hal yang sama pada Yerin.

Jennie menekan tombol telfon dan segera menghubungi Dong Woo. Yerin seketika panik sih, tapi itu hilang. Karena apa? Karena dia melihat sambungan telfon itu terputus. Dalam hatinya dia ingin tertawa, tapi jahat nggak sih?😂

"Halo Mas Jung,... Mas, gawat! Makin hari, Yerin makin liar Mas, nggak bisa di kendalikan,"

"Iya mas, aku juga nggak tau! Setiap malam aku nungguin dia pulang, tapi nggak pulang pulang Mas! Gimana aku nggak kesel!"b

Yerin malah tertawa. Dia berusaha menghentikan Jennie untuk tidak berbicara lebih panjang. Tapi malah di halang, "Eh, lo kok ketawa tawa sih? Gue ini lagi bicara sama Bokap lo, gue aduin lo!"

"Iya mas? Kenapa? Oh... Yerin mau di kasih hukuman? Oh bagus itu, aku setuju! Supaya dia nggak jalan terus sama si anak berandalan itu, Mas!"

Kemudian Yerin mendekat dan mengambil colokan kabel telfon itu. Melihat lihat dan memberitahu Jennie, "Ini kabel harusnya di colokin kemana ya?" tanyanya sambil sedikit tertawa.

Boys In Luv✓ [Hiatus]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang