Suasana pagi yang cerah dan hangatnya sinar mentari menyinari dunia yang indah ini. Kebahagiaan dalam keluarga yang hangat juga terselimuti di sini.
Walaupun sebenarnya, kehangatan dalam rumah ini itu belum sepenuhnya ada. Hanya sebagian dan tidak semua, sedih nggak sih rasanya kayak gitu?
"Atuh, Tuan Muda sudah bangun. Sarapan dulu Tuan, Bibi sudah siapkan makanan kesukaan Tuan Muda." Ujar wanita paruh baya, yang menjadi ibu kedua bagi seorang pemuda tampan.
"Makasih ya Bi. Bi Yoona baik banget, aku jadi suka ngerepotin Bibi deh." Ucap Taehyung.
"Aduh si Tuan mah kalau ngomong suka gitu! Bibi mah sudah biasa, dari kecil kan emang Tuan sudah jadi tanggung jawab Bibi." Jawabnya sedikit agak tinggi sih nada suaranya, tapi bukan berarti membentak.
Taehyung mengambil roti isi selai kacang dan minuman susu hangatnya yang sudah di siapkan oleh Bi Yoona dari tadi.
"Oh ya Bi, Mama sama Papa belum bangun? Bukannya ini jam kerja ya?" Tanyanya di sela memakan roti isi selai kacang itu.
"Sudah atuh Tuan, mereka sedang bersiap. Mungkin sebentar lagi turun."
Taehyung hanya mengangguk paham.
Tak selang beberapa waktu, yang di bicarakan pun datang juga. Sowon dan Seokjin turun bersamaan dengan gaya yang terburu buru. Seperti di kejar setan. Berlarian dari atas tangga, menuju ke meja makan.
"Pagi Ma, Pa." Sapa Taehyung tanpa melihat mereka mendekat ke arah meja makan.
"Pagi sayang! Kamu sudah mau berangkat?" Tanya Sowon sembari merapikan baju dan tasnya.
Taehyung mengangguk "Iya Ma, ini sudah siap. Tinggal berangkat."
"Ma, berkas Papa ketinggalan di mobil Mama nggak? Kan kemarin Papa pinjem mobil Mama." Teriak Seokjin dari luar sana.
Yaps benar sekali, saat turun bersamaan Seokjin langsung menuju ke garasi mobil untuk memanaskan kendaraannya itu. Sowon yang mendengar teriakan Seokjin hanya bisa menutup telinganya.
"Duh Papa! Ya mana Mama tau... Kan Papa yang taruh, bukan Mama!"
Seokjin masuk ke dalam dan kembali berhadapan dengan Sowon. Wajahnya sudah mulai emosi karena tidak menemukan berkasnya yang tertinggal.
"Hai Pa!"
"Hai juga Taehyung!"
Aneh ni berdua. Kan Seokjin masuk ke dalam untuk memarahi Sowon bukan untuk menyapa Taehyung. Ya udahlah ya gpp, namanya juga anak.
"Mama sayang... Papa kan kemarin pinjem mobil Mama, trus kemarin Papa pergi bawa berkas kantor dan otomatis pasti berkas Papa ketinggalan di mobilnya Mama. Berarti sekarang masih ada dong!?" Seokjin makin mengelak.
"Papa sayang.... Berkas yang Papa maksud itu nggak ada di mobilnya Mama. Kalau pun ada, Mama pasti kembalikan ke Papa kok. Nggak mungkinlah Mama buang." Sowon pun tak kalah mengelak.
"Ya trus sekarang dimana?? Itu berkas penting Papa. Hari ini Papa ada meeting dan butuh banget berkas itu!"
"Hufft Papa, udah tau itu berkas penting masih aja di taruh sembarangan. Sekarang hilang baru ngerasain kan?"
Taehyung yang melihat kedua orang tuanya bertengkar hanya terdiam dan geleng geleng kepala. Mungkin baginya sudah biasa seperti itu.
"Udah dong Ma, Pa... Pagi pagi gini masa di selingi dengan bertengkar sih! Malu kali di denger tetangga." Ucap Taehyung mencoba melerai kedua orang tuanya.
"Taehyung, kamu lihat Mama kamu? Dia menghilangkan berkas Papa. Dan sekarang Papa harus gimana? Nggak meeting?" Seokjin berusaha mencari pembelaan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Boys In Luv✓ [Hiatus]
RomansaSama sama menjadikan jalanan sebagai rumah kedua mereka, dengan menghabiskan waktu mengendarai motor membuat Taehyung dan Yerin semakin dekat. Motivasi mereka pun sama, sama sama menjadikan jalanan sebagai pelarian dari sikap frustasi mereka terhada...