Chapter Tiga Puluh Empat

41.1K 5.3K 113
                                    

Hai, Masya Allah tabarakallah aku update lagi nih sesuai janji hehe, semoga kalian semua seneng yaa🌻💐

🎶Lagu India berbasis baper-baperan sangat di sarankan ketika membaca part disini, hehe, biar ngefeel....

Btw, kalian sudah shalat isya? Kalau sudah Alhamdulillah ❤️🥰

Sekian cuap-cuap dari aku, mari meluncur ke part selanjutnya! 💐❤️❤️

***

Sampai di depan rumah, Adnan menstandarkan sepeda motornya terlebih dahulu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sampai di depan rumah, Adnan menstandarkan sepeda motornya terlebih dahulu. "Sayang turun, kita sudah sampai," ucap Adnan pada Azkiya.

Krik... Krik... Krik...

Hening, hanya ada suara jangkring.

Adnan menolehkan sedikit kepalanya ke belakang,  ternyata istrinya itu tertidur. Adnan tersenyum hangat, kemudian tangannya terulur kebelakang untuk memegangi tubuh mungil Azkiya agar tidak jatuh.

"Ada-ada aja istri ku ini,  udah beli jajan sebanyak ini malah tidur, entar siapa coba yang ngabisin," ucapnya berbicara sendiri.

Dengan hati-hati ia menurunkan istri kecilnya itu dari motor, kemudian menggendongnya menuju teras rumah.

Setelah berada di depan pintu, Adnan merogoh saku gamisnya untuk mengambil kunci rumah.

Ceklek...

Ketika pintu sudah terbuka, Adnan langsung membawa masuk Azkiya ke dalam kamar, kemudian membaringkannya. Setelah itu, ia kembali keluar untuk memasukkan kembali motor kesayangannya itu ke dalam rumah.

Setelah motornya sudah masuk, Adnan kembali mengunci pintu, kemudian mengambil jajan-jajanan yang ia beli tadi.

Ia membawanya ke kamar, dan meletakan nya di lantai.

"Jajanan sebanyak ini malah di biarin sampai besok mana seger lagi, mau ga mau harus ku habisin sekarang, entar kalau Azkiya marah, besok belikan lagi," gumam Adnan sambil membuka-buka kresek jajanan tersebut.

Ketika plastik nya sudah terbuka, Adnan mengeluarkan jajanan itu dan meletakan nya di depannya, kemudian ia mulai memakan telur gulung itu satu tusuk.

Di sela-sela dia makan, tiba-tiba sebuah tangan mungil muncul di depannya. "Es kepal ku jangan di habisin mas!" seru Azkiya yang tiba-tiba bangun dari tidurnya.

"Loh kamu kok bangun?"

Azkiya menatap Adnan kesal. "Ya jelas bangun, kamu mau habisin semua jajan aku kan, ngaku kamu mas!"

Adnan terkejut, kenapa jadi dirinya di tuduh mau habiskan makanan, bukannya yang tertidur tadi Azkiya yaa...

"Mas makan ini, karena takut ga seger lagi kalau besok, kamu nya kan tadi tidur," sahut Adnan membela diri.

Eh Gus Adnan! [ TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang