⚠️Cerita ini New Version
[ SUDAH TERBIT]
(Ambil yang baik, dan buang yang buruk )
Punya suami Gus cuek, cool, berwibawa? No. Bagi Azkiya suaminya adalah Gus unlimited, yang sangat-sangat bar-bar, dan pecicilan.
Versi lama start: 26juni2021
Finish:...
Assalamualaikum semuanya, Alhamdulillah Saya bisa update lagi, semoga suka 🖤👽
Follow akun WP saya, dan Instagram saya, supaya bisa tahu, kapan aja saya update...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam bersabda: dan siapa yang merusak (hubungan) seorang wanita dari suaminya, maka ia bukanlah dari (golongan) kami"
-Hadits shahîh diriwayatkan oleh Ahmad, Al-Bazzar, Ibn Hibban, Al-Nasa-a dalam al-Kubra dan Al-Baihaqi-
° ° °
"Lo bisa ga sih, jadi adik yang berguna, sedikit aja. Gue tau kok, kalau lo pernah nyelakain dia, jadi gak usah sok munafik, nolak perintah gue," ucap seorang laki-laki dengan nada ketus pada seorang santri putri.
Mereka berdua, bicara di belakang pos, tempat wali/ortu santri menjenguk.
Santri putri tersebut menggeleng. "Kak... Aku ga mau lakuin itu. Kaka juga jangan lakukan itu, dalam sebuah Hadist Rasulullah bersabda 'Barang siapa yang merusak hubungan seorang wanita dari suaminya, maka bukan dari golongannya. Maka dari itu, aku mohon kak, jangan lakuin itu, biarin mereka bahagia..."
Plak!
Laki-laki itu berdecak, kemudian menampar pipi santri putri tersebut dengan cukup keras. "Gak usah bawa-bawa nama Rasulullah, kalau lo sendiri munafik! Lo dulu juga punya tujuan yang sama kaya gue kan! Biarpun lo Gak bilang ke gue, gue pasti tahu, lo lupa gue pernah sekolah di sini, dan gue punya temen banyak, lo lupa?! Di saat lo nyelakain, dia temen gue denger di balik dinding asrama. Jadi lo Ga usah sok munafik depan gue!" bentaknya panjang lebar, mengingatkan keburukan dari masa lalu santri putri tersebut.
Santri putri itu menangis. Dadanya serasa sesak, mengingat keburukannya itu. "Iya kak, aku memang ngelakuin itu, tapi itu dulu... Bukan sekarang. Dalam sebuah Hadist di riwayatkan Setiap anak Adam pasti berbuat salah dan sebaik-baik orang yang berbuat kesalahan adalah yang bertaubat. HR Tirmidzi 2499, Shahih at-Targhib 3139, dan yaaa insya Allah aku sudah bertaubat. Jadi ayo kak, Kaka bertaubat juga, biarin mereka bahagia," bujuknya pada laki-laki itu.
Plak!
Laki-laki itu menampar pipi santri putri itu lagi.
"Gue ke sini, buat ngandelin lu di rencana gue, bukan buat nyeramahin gue!" bentaknya kasar.
"Ga berguna!" teriaknya dengan keras. Setelah itu, ia mendorong santri putri tersebut sampai tersungkur ke lantai. Lalu, ia berjalan keluar dari gerbang santri putri.