⚠️Cerita ini New Version
[ SUDAH TERBIT]
(Ambil yang baik, dan buang yang buruk )
Punya suami Gus cuek, cool, berwibawa? No. Bagi Azkiya suaminya adalah Gus unlimited, yang sangat-sangat bar-bar, dan pecicilan.
Versi lama start: 26juni2021
Finish:...
"Mungkin memang, saat ini raga kita sangat jauh. Namun, percayalah sayang, hati kita dekat, sedekat-dekatnya. Kamu jangan takut."
-Muhammad Adnan Al-Fahrezi
🍃🍃🍃🍃
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Seketika Adnan terdiam, tubuhnya menegang, dadanya terasa sesak. "Apa, kamu bilang?!" tanyanya pelan, namun terdengar penuh penekanan.
Azhar kembali menunduk, ia tak berani menatap mata Adnan saat ini. "Maaf, Bang." Hanya itu kalimat yang bisa keluar dari mulutnya.
"Jawab Abang, Azhar! Kamu tadi bilang apa?" Adnan mengulang pertanyaannya, namun kali ini dengan nada sedikit membentak.
"Azkiya di culik." Azhar mendongak menatap Adnan sekilas, kemudian kembali menunduk.
Mendengar hal itu, wajah Adnan berubah menjadi merah padam. Bahkan, napasnya jadi tak beraturan. Tangannya naik dua-duanya, dan mencengkram bahu Azhar dengan cukup kuat. "ABANG KASIH KAMU AMANAH UNTUK JAGA AZKIYA, GITU AJA KAMU GAK BISA?!" tanyanya dengan berteriak lantang, dan penuh amarah.
"Aku sudah berusaha menyelamatkan Azkiya bang, tapi gagal, waktu itu aku sempat mengejarnya dengan motor, tapi sayangnya saat itu lampu merah, dan aku kehilangan jejak penculik Azkiya."
"Tetap aja, yang namanya gak amanah ya gak amanah!" serunya emosi.
"Maaf bang." Hanya kalimat itu saja yang bisa Azhar ucapkan saat ini.
Adnan meletakan kopernya di kamar, kemudian kembali keluar dan merebut kunci mobil yang tadi ada di tangan Azhar.
"Abang mau kemana?!" tanyanya dengan nada terkejut saat tiba-tiba Adnan merebut kunci mobil yang ia pegang.
"Mau cari istriku!" balas Adnan dengan nada tidak bersahabat.
"Abang mau cari kemana?"
Adnan menoleh ke belakang, dan menatap sinis ke arah Azhar. "Kemana aja, asal istriku ketemu!"
Setelah mengatakan itu, ia kembali berjalan keluar dan masuk ke dalam mobil. Saat ia menyalakan mesin, Azhar berteriak. "Abang mau cari Azkiya kemana?! Dia gak ada di Surabaya!"