Chapter Empat puluh Lima

41.6K 4K 227
                                        

بِسْــــــــــــــــــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ


Hai, maaf yaa lama ga update lagi, kemarin aku habis sakit tipes dan di infus, ini baru aja selesai dari tahap pemulihan, dan sekarang baru ada waktu nulis.

Semoga, kalian suka❤️



" Allah memberikan sebuah musibah kepada kita bukan karena Allah ingin menyiksa kita, tapi Allah ingin tahu seberapa takwa kita kepada-Nya."

-Renungan diri.

Selesai bercerita, Salsa langsung meminta maaf kepada Maminya, karena ia tahu pasti Maminya itu kecewa kepadanya, terhadap kekhilafan yang telah ia cerita kan tadi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Selesai bercerita, Salsa langsung meminta maaf kepada Maminya, karena ia tahu pasti Maminya itu kecewa kepadanya, terhadap kekhilafan yang telah ia cerita kan tadi.

"Mami, Caca minta maaf banget, Caca tau Mami pasti kecewa kan sama Caca. Maaf banget, Caca bener-bener udah nyesel ngelakuin itu..."

Dari balik telepon, Maminya terdengar menghela napas pelan, kemudian mulai berbicara. "Mama kecewa, tapi sekarang mami bangga sama kamu. Mami bangga karena kamu bisa menyadari dan menyesali kesalahan kamu, dan ga bakalan mengulangi kesalahan yang sama."

Maminya Salsa menjeda ucapannya beberapa detik...

"Mami juga minta maaf ya, karena selama ini Mami kurang perhatian sama kamu dan Abang kamu. Mami yang salah, coba aja kalau mami ga egois mementingkan pekerjaan terus, mungkin aja Abang kamu gak akan berb--"

Mendengar suara Maminya yang serak seperti hendak menangis, Salsa dengan cepat memotong ucapan Maminya, agar Maminya itu tidak menangis. "Mami..., Mami gak salah, Mami jangan nangis. Toh, juga kan Mami kerja juga buat masa depan aku sama Abang. Udah, sekarang kita berdoa semoga Abang ga berbuat yang nekad, yang terpenting nanti Mami bilangin dulu Abang ya..."

"Iya sayang... Mami pasti bakalan berusaha buat ngomong ke Abang kamu supaya dia sadar sama kesalahannya, dan ga berbuat yang nekad, kamu bantu doa ya sayang."

"Iya Mi pasti... Ya sudah ya, Caca matiin dulu sambungan telepon nya, soalnya waktunya sudah habis," ucap Salsa meminta izin pada Maminya untuk memutuskan panggilan, di karenakan waktu telepon yang biasanya 3menit sudah habis.

"Iya sayang, jaga kesehatan ya... Jangan banyak pikiran, nanti sakit."

"Iya Mami... Ya sudah, Assalamualaikum."

"Wa'alaikumusalam."

Setelah panggilan terputus, Salsa kembali berjalan ke arah Azkiya dan yang lainnya, untuk memberikan ponsel yang ia pakai tadi.

"Siapa lagi yang mau nelpon, aku sudah selesai?" tanya Salsa saat sudah sampai di depan mereka.

"Kamu nelpon Mith?" Azkiya bertanya pada Mitha.

Eh Gus Adnan! [ TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang