Chapter Tiga Puluh Lima

45.4K 5.7K 308
                                    

Holaaa!

Aku update lagi untuk menemani malam  kalian wahai para jomblowati!😍😍😭

Eh iyaa... Btw selama aku liburan ini, bakalan aku usahain buat update setiap hari🥰🤗

Omong-omong, kalian udah shalat isya kan sebelum baca ini? Kalau udah, Alhamdulillah...

Sekarang...

Saat nya kita meluncur!

Eh bentar, jangan lupa dengerin lagu🎶 indiaa yaaa🥰🤗

****

****

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

***


[POV AZHAR & MITHA SAAT MALAM DIMANA AZKIYA DAN ADNAN PULANG dari jalan-jalan malam.]

Dari jendela kamar, Mitha masih berdiam diri setelah melihat betapa romantisnya Gus Adnan menggendong Azkiya ke dalam rumah tadi, ia berhayal suatu saat nanti, Azhar akan memperlakukan nya seperti itu.

"Berhayal aja dulu, siapa tahu nanti pas ngayal malaikat lewat, terus di sampein ke Allah, habis itu di ijabah deh hayalan ku sama Allah," gumamnya dalam hati sambil tersenyum-senyum.

Dari ruang tengah, Azhar yang melihat istri aneh nya itu senyum-senyum sendiri merasa aneh, dan menggelengkan kepalanya pelan. "Sudah malam, gak usah senyum-senyum sendiri gitu, nanti di sangka gila," ucapnya menyindir dengan tatapan mata ke arah lain.

Mendengar sindiran yang sudah pasti di tujukan kepada nya, gadis itu berhenti tersenyum dan menatap kesal ke arah sang pelaku yang menyindirnya tadi. "Sewot banget sih sama kesenengan orang. Udah ga bisa bikin seneng, ngerusak kesenengan orang lagi," katanya dengan nada penuh penekanan.

Setelah mengatakan itu, ia langsung masuk ke dalam kamar. Bukannya apa, Mitha hanya kesal, ia berpikir, kenapa apapun yang ia lakukan selalu salah di mata Azhar? Seolah-olah dirinya itu adalah biangnya masalah.

Melihat Mitha kesal, Azhar hanya menghela napas pelan tanpa ada rasa bersalah sedikitpun. "Gitu aja marah, ga jelas."

Dari pada memikirkan Mitha yang tengah kesal kepadanya, ia lebih memilih duduk di ruang depan, kemudian mengambil remot, dan mulai menyalakan tv nya, lalu mencari Chanel kesukaannya.

Di dalam kamar, Mitha yang mendengar suara Televisi hanya bisa mendengus pelan, mau marah, marah ke siapa? Marah ke orang yang gak ada rasa sama sekali kepada dirinya?

Eh Gus Adnan! [ TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang