Chapter Lima Puluh Satu

37.1K 3.5K 132
                                    

🌻بِسْــــــــــــــــــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ🌻

Hai, Assalamualaikum 🍊🍊
Aku update lagi nih, 🥰

Bacannya enjoy ya...

"Apapun yang menjadi takdirmu, pasti akan mencari jalannya sendiri untuk menemukanmu."

-(Ali bin Abi Thalib)



Lima bulan kemudian.....

Malam ini, Azkiya tengah membantu Adnan untuk menyiapkan barang-barang yang akan di bawa nya untuk berangkat umrah besok.

Selesai menyiapkan semuanya, Azkiya dan Adnan duduk di sofa sambil memakan beberapa jajanan ringan.

"Mas, nanti sebelum aku melahirkan kamu pasti sudah pulang 'kan?"tanya Azkiya sembari memasukan makanan ke dalam mulutnya.

Adnan tersenyum lebar seraya mencubit pipi Azkiya dengan gemas. "Iya sayang, mas pasti pulang, nanti kamu tinggal di rumah Azhar aja dulu selama mas pergi."

Azkiya menolak dengan gelengan kepala.

"Kenapa gak mau?"

"Nanti di jadiin Mitha nyamuk gimana? Gak mau ah! Aku di rumah aja, toh juga rumah kita sama rumah mereka sampingan doang."

"Ya sudah terserah kamu."

"Ayo tidur, sudah malam," kata Adnan lagi mengajak Azkiya tidur, karena jam sudah menunjukkan pukul sebelas malam.

Azkiya menggeleng tidak mau. "Nanti aja mas, pengen ngabisin waktu dulu sama kamu, kan besok kamu sudah berangkat," ujarnya dengan nada yang tumben sekali terdengar manja.

Adnan tersenyum. "Kasihan sayang ku, ya sudah kalau ga mau tidur, mas bacain lantunan ayat suci Al-Quran aja mau? Supaya tenang hatinya?"

Azkiya mengangguk dengan bersemangat. "Mau!"

Tepukan tiga kali Adnan lakukan pada pangkal pahanya. "Rebahkan kepala kamu di sini,"titahnya menyuruh Azkiya membaringkan kepalanya di paha Adnan.

Azkiya menurut, ia merebahkan kepalanya pada paha Adnan. Setelah itu, Adnan mengusap-usap pelan kepala Azkiya, sembari mulai membacakan dua surah, di antara lain, surah Ar-rahman, dan surah Ali Imran.

"Masya Allah... Suara mas bagus banget," puji Azkiya sembari memegang dagu Adnan dari bawah. Adnan merespon dengan senyuman, sambil tetap membacakan ayat-ayat Al-Qur'an tadi.

Beberapa menit berlalu, Adnan menghentikan bacaan surah Ali Imran nya, walau belum selesai sampai akhir, karena ia melihat Azkiya sudah terlelap dalam tidurnya.

Adnan menunduk, dan mencium kening Azkiya dengan sangat lembut. "Ya Allah, jaga bidadari ku selama aku pergi ke rumah mu..."lirihnya seraya tersenyum simpul.

Kemudian, dengan sangat perlahan ia mengangkat kepala Azkiya agar bisa menggendong nya dan memindahkannya ke atas kasur.

Setelah berhasil menggendongnya, ia langsung meletakkan tubuh kecil Azkiya ke atas kasur secara perlahan. "Selamat tidur bidadari ku," lirih Adnan, kemudian ia ikut membaringkan tubuhnya di samping Azkiya, perlahan matanya terpejam, dan ikut larut dalam dunia mimpi.

Eh Gus Adnan! [ TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang