Chapter Lima puluh empat

20.9K 2.3K 207
                                    

بِسْــــــــــــــــــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ

Hai semuanya, Alhamdulillah akhirnya aku update.

Semoga aja masih ada yang nunggu cerita ini.  Semoga suka❤️ dan gak bosan dengan 3000+ kata. Pelan-pelan yaa bacanyaa.. xixi

-Tamparan dan Sadaran Islamic 💫
Makin hari dunia makin tua, perbanyakan Ibadah dan amalan ya, biar ada bekal sebelum mati✨❤️

________

"Nyatanya setiap kehidupan pasti memiliki ending. Baik ending bahagia atau sedih, nyatanya semuanya pasti akan berakhir."

aingraaa_

Malam ini menjadi saksi perjuangan Azkiya untuk melahirkan darah dagingnya dan Gus Adnan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Malam ini menjadi saksi perjuangan Azkiya untuk melahirkan darah dagingnya dan Gus Adnan. Padahal, malam ini adalah hari yang ditunggu-tunggu nya, karena status nya akan berubah menjadi seorang Ibu. Namun, semua di luar dugaan,

"Ibu, tarik napasnya pelan ya... jangan tergesa-gesa, nanti ibu setres..."ucap Dokter Hilma pada Azkiya, supaya ia tak setres.

Demi anaknya yang akan segera lahir, Azkiya mengikuti setiap instruksi dari Dokter dengan baik dan benar.

"Saya sangat takjub dengan dua anak ibu yang ada dalam kandungan. Mereka sangat kuat, padahal kondisi ibu begini, penuh luka dan guncangan,"ucap Dokter Hilma kagum setelah memeriksa keadaan kandungan Azkiya, dan memastikan tidak ada cidera sama sekali pada kandungannya, padahal dalam kondisi seperti ini.

Senyum lebar terpancar di wajah pucat Azkiya. "Alhamdulillah Dok, ini semua karena lindungan dari Allah, yang selalu melindungi mereka dan juga saya,"katanya dengan nada lirih.

"Alhamdulillah... Baik bu, ayok bisa atur napasnya lagi pelan-pelan, ini sebentar lagi bayi pertama ibu keluar," ucap Dokter Hilma kembali memberikan instruksi kepada Azkiya.

Azkiya mengangguk, dan kembali mengikuti instruksi dari Dokter Hilma. Ia meremas seprai brankar rumah sakit, kemudian menarik napas sekuat-kuatnya dan mengeluarkannya dengan sekuat-kuatnya juga.

"AAAAAAAAA!!!" Azkiya berteriak sangat kencang, karena rasa sakit yang sangat dahsyat ia rasakan. Ia terus menerus berusaha mengeden sebisanya, dan akhirnya...

UEK...UEK...UEK....

Bayi laki-laki pertama Azkiya keluar dengan kondisi sehat.

"Alhamdulillah Bu, bayi pertamanya laki-laki, Masya Allah sangat tampan," ucap Dokter Hilma  seraya mengangkat bayi penuh darah itu ke tangannya.

"Suster, tolong bersihkan dulu bayi nya," titah Dokter Hilma kepada suster asistennya.

Eh Gus Adnan! [ TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang