Chapter Lima Puluh

35.2K 3K 75
                                        

بِسْــــــــــــــــــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ

Hallo SEMUANYA🙌 maaf ya baru update, qadar Allah kemarin aku drop lagi, dan sekarang Alhamdulillah udah sehat, jadi bisa update deh buat kalian, lopyouuu<3

________________

HAPPY READING

"Aku tidak pergi selamanya, aku hanya pergi sebentar ke rumah suci Allah, untuk bersyukur karena sudah menghadirkan kamu di dalam hidup ku."

°
°
°
°

Empat bulan berlalu....


Hari berganti hari, bulan juga berganti bulan, tak terasa sekarang usia kandungan Azkiya sudah mulai memasuki bulan ke empat. Perutnya terlihat besar, tak seperti usia empat bulan, mungkin itu karena di dalam kandungannya itu ada dua bayi, itu sebabnya terlihat lebih besar daripada umumnya.

"Alhamdulillah ya sayang, kita bisa melewati empat jalan ini tanpa hambatan," kata Adnan dengan penuh rasa syukur, sembari mengusap lembut perut Azkiya.

Azkiya membalas dengan senyuman hangat. "Iya mas, Alhamdulillah... Ini semua karena Allah, yang selalu senantiasa melindungi kita di manapun kita berada."

"Iya sayang. Mas kan sudah bilang, kalau Allah sudah kasih amanah ke kita, pasti Allah juga yang bakalan melindungi kita."

"Iya mas..."

Adnan masih terus mengusap-usap perut Azkiya dengan lembut. "Kecebong Twins nya Baba sama Ummi jangan nakal-nakal di dalam sana ya, kasihan Umi nya."

Azkiya mengerutkan keningnya bingung. "Kecebong?" tanyanya memastikan kalau dia tak salah dengar.

Adnan mengangguk. "Iya, kecebong."

"Kenapa jadi di panggil kecebong? Bukannya mereka anak kita ya? Kecebong kan anaknya kodok. Sedangkan kita manusia, kenapa jadi kamu panggil mereka kecebong?"

Adnan tertawa kecil. "Ya karena pengin aja gitu, manggil mereka kecebong sebelum mereka lahir."

"Mas terinspirasi dari mana si manggil mereka begitu?" tanya Azkiya penasaran.

"Aplikasi wattpad."

Azkiya semakin bingung. "Tahu dari mana kamu aplikasi wattpad?" ia bertanya, karena bingung Adnan tahu darimana tentang aplikasi itu, padahal Azkiya tak pernah melihat aplikasi tersebut berada di hpnya Adnan. Bahkan, Azkiya pun tahu aplikasi wattpad dari Mitha, karena sahabat sekaligus adik iparnya itu suka sekali bercerita tentang cerita-cerita yang di bacanya di wattpad.

"Dari Azhar. Kan si Mitha suka baca novel di aplikasi wattpad gitu, nah kadang Mitha suka cerita ke dia, terus Azhar cerita ke Abang, katanya di sana suami manggil anak dalam kandungan istrinya dengan sebutan kecebong. Nah, kebetulan anak aku kembar, makanya aku tambahin jadi Kecebong Twins."

"Oh. Terserah sih, tapi jangan panggil kecebong lagi."

"Lho kenapa?"

Azkiya kesal dengan pertanyaan dari Adnan. "Masih nanya kenapa lagi, ya ga boleh, enak aja anak aku di panggil kecebong gitu, dia manusia bukan anak kodok,"ucapnya mengomel.

"Ya sudah deh iya..." Adnan memilih mengalah, daripada nanti di suruh tidur di luar yakan. "Terus bolehnya di panggil apa?"tanyanya lagi.

"Ya apa aja, terserah asal waras, dan jangan kecebong!"

Eh Gus Adnan! [ TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang